Bisnis.com, JAKARTA - Emiten transportasi dan logistik, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA), mengungkapkan lini bisnis jual beli mobil bekas bakal menjadi motor pertumbuhan baru pada tahun depan.
Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto menjelaskan strategi bisnis di tahun depan masih akan melanjutkan transformasi bisnis berbasis teknologi.
"Kami juga terus mengembangkan bisnis pada pilar kedua, terutama dalam proses digitalisasi jual beli mobil bekas. Selain itu, dari bisnis delivery ekspress Anteraja ditargetkan mencapai breakeven point [BEP] di akhir tahun ini, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi keuntungan yang positif kepada ASSA," urainya kepada Bisnis, Selasa (28/12/2021).
ASSA optimistis kinerja tahun depan masih dapat melanjutkan kinerja yang baik, seiring dengan inovasi dan strategi bisnis yang sudah dijalankan Perseroan.
Prodjo melihat dari sektor logistik masih akan terus berkembang ke arah positif seiring dengan aktivitas belanja secara digital semakin melejit dalam waktu satu tahun terakhir.
"Selain itu, dari bisnis kurir ekspress Anteraja, kami juga terus menangkap peluang pasar baru selain dari e-commerce, mulai dari menyiapkan program untuk social commerce dan juga untuk retail," urainya.
Baca Juga
Sementara itu, dari bisnis jual beli kendaraan bekas kami melihat pasarnya masih stabil, dan diharapkan dapat melanjutkan pertumbuhan di tahun depan.
"Untuk anggaran belanja modal di tahun depan, kami masih melakukan penghitungan sambil terus melihat perkembangan pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Untuk sumber dananya yaitu dari internal kas, sedangkan untuk alokasi, sama seperti tahun sebelumnya yaitu akan lebih banyak digunakan pembelian mobil baru bisnis rental ASSA," katanya.
Hingga kuartal III/2021, Anteraja berhasil tumbuh 269,8 persen, bisnis rental bertumbuh 4,2 persen, sedangkan bisnis lelang kendaraan tumbuh sebesar 3,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020.
Selain itu, hutang yang diambil di 2019 untuk akuisisi JBA serta pengembangan awal bisnis Anteraja telah berhasil dilunasi dari hasil penerbitan Obligasi Konversi melalui Rights Issue beberapa waktu lalu sehingga beban keuangan bisa jauh berkurang.
Lebih lanjut, Prodjo menambahkan selain Anteraja, ASSA juga terus mendorong kinerja dari pilar bisnis lainnya. Tercatat hingga September 2021, ASSA mampu menjual mobil melalui lelang sekitar 31.000 unit, serta motor sekitar 44.000 unit.
Sementara dari bisnis rental, juga masih konsisten bertumbuh dengan jumlah armada tercatat sebanyak 26.658 unit hingga Kuartal III-2021, atau bertambah sebanyak 1.524 unit dari periode yang sama di tahun sebelumnya.