Bisnis.com, JAKARTA — PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) menambah kapasitas angkutan nikel dan batu bara bersama dengan PT Pacific Pelayaran Indonesia (PPI) dan T&J International Holding Limited (TJI) setelah menandatangani Perjanjian Pemegang Saham, melanjutkan Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani pada 29 Oktober 2021.
Kerja sama ini diwujudkan melalui PT Trans Logistik Perkasa (TLP) yang direncanakan akan membeli lebih kurang 60 set kapal tunda dan tongkang secara bertahap untuk kebutuhan pengangkutan biji nikel. Sebagai upaya mendukung kebutuhan batu bara smelter di area Indonesia Bagian Tengah termasuk Sulawesi Tengah dan Indoneisa Bagian Timur termasuk Maluku.
"TLP juga kemungkinan membeli beberapa unit mother vessel yang akan dikhususkan melayani kedua daerah tersebut," ungkap Rudy Sutiono, Corporate Secretary TPMA dalam siaran pers, Senin (27/12/2021).
Adapun, Perseroan mengucurkan total investasi US$250 juta untuk membeli 60 set kapal tunda dan tongkang sebagai target investasi akan meningkatkan profitabilitas TPMA di masa yang akan datang.
Kebutuhan batu bara untuk smelter di kedua daerah tersebut membuka peluang investasi beberapa unit mother vessel yang akan mendukung program pemerintah pada industri nikel dan turunannya.
"TPMA melakukan diversifikasi ke pengangkutan nikel karena saat ini menjadi primadona di Indonesia dan smelter-smelter di Indonsia Tengah dan Indonesia Timur akan menyerap tenaga kerja Indonesia yang tidak sedikit," terangnya.
Baca Juga
Rencana pembelian kapal-kapal tersebut saat ini sedang dalam proses pembiayaan, diharapkan awal tahun depan sudah dapat difinalisasikan sehingga pembelian kapal dapat mulai direalisasikan.
"Dengan dukungan dan kerja sama yang kuat, para pihak percaya dan optimistis TPMA akan terus bertumbuh secara berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif kepada para pemangku kepentingan pada umumnya dan pemegang saham TPMA pada khususnya," imbuhnya.
Usai transaksi ini, saham TPMA pada perdagangan Senin (27/12/2021) tercatat naik 2,22 persen atau 8 poin ke Rp 368 pada akhir sesi I. Selama tahun berjalan, saham TPMA tumbuh 5,14 persen. Sementara, dalam setahun tumbuh 20,26 persen.