Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro Minerals (ADMR) Tetapkan Harga IPO di Batas Bawah

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) menetapkan harga pelaksanaan IPO di posisi Rp100, dari kisaran penawaran Rp100-Rp125.
Ilustrasi proyek PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO).
Ilustrasi proyek PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO).

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), menetapkan harga penawaran umum saham perdana di Rp100.

Adaro Minerals dalam prospektusnya menyebutkan, perusahaan yang bergerak di sektor batu bara ini menawarkan harga book building di kisaran Rp100-Rp125. Adaro Minerals akan menawarkan 6.048.580.000 (6,048 miliar) saham dalam IPO atau setara 15 persen saham.

Dalam prospektus terbaru, ADMR menetapkan harga penawaran Rp100, alias di batas bawah rentang harga book building.

Oleh karena itu, Adaro Minerals berpotensi meraih dana IPO sebanyak-banyaknya Rp604,85 miliar. Bertindak sebagai underwriter dalam IPO Adaro Minerals adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia.

"Periode bookbuilding pada 9 Desember 2021-16 Desember 2021," seperti dikutip dari keterangan Adaro Minerals.

Selanjutnya, masa penawaran umum saham ADMR pada 27-29 Desember 2021, tanggal penjatahan pada 29 Desember 2021, dan ditribusi secara elektronik pada 30 Desember 2021.

Pencatatan saham ADMR di Bursa Efek Indonesia akan dilakukan tahun depan pada 3 Januari 2022.

Adaro Minerals bergerak di bidang usaha pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi melalui perusahaan anak dan menjalankan kegiatan usaha berupa jasa pertambangan dan jasa konsultasi manajemen.

Adaro Minerals merupakan perusahaan di bawah naungan PT Adaro Energy Tbk. Dalam menjalankan usahanya, ADMR dan entitas anak didukung dengan rantai pasokan yang terintegrasi dari tambang hingga ke stockpile dan transshipment area.

Dalam menjalankan kegiatan usaha pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi tersebut, masing-masing dari 5 perusahaan anak mempunyai konsesi tambang berdasarkan PKP2B yang berlokasi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dengan total luas 146.579 hektar.

Pada tanggal 31 Agustus 2021, keseluruhan konsesi PKP2B tersebut memiliki sumber daya sebesar 980,0 juta ton dan cadangan sebesar 170,7 juta ton batu bara metalurgi yang berkualitas tinggi.

Untuk tambang PT Maruwai Coal (MC) yang saat ini aktif, estimasi sumber daya dan cadangan menggunakan data topography 25 Mei 2021. Kelima konsesi PKP2B tersebut merupakan bagian dari Cekungan Kutei Atas (Upper Kutei Basin), yang memiliki endapan batu bara metalurgi yang merupakan salah satu area greenfields terbesar secara global.

Pada tahun 2020, perusahaan anak memproduksi batu bara sebesar 1,88 juta ton, atau 70 persen di atas produksi pada tahun 2019 yang mencapai 1,1 juta ton. Seluruh batu bara yang diproduksi pada tahun 2020 merupakan batu bara metalurgi jenis Hard Coking Coal (HCC) dari konsesi Maruwai yang memulai produksi pada tahun 2019.

Konsesi Maruwai mengandung batu bara HCC mid-vol kualitas tinggi dengan kandungan abu dan fosfor yang rendah. Pada periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2021, perusahaan anak telah melakukan penjualan sebanyak 1,43 juta metrik ton batu bara yang dikirim ke pasar internasional meliputi Cina, India, Jepang dan Indonesia.

Entitas anak ADMR terus mengembangkan pasar batu bara metalurgi dan bermaksud untuk meningkatkan produksinya seiring pertumbuhan penjualan. Di saat yang sama, entitas Adaro Minerals juga terus melakukan investasi pada sarana pendukung dan fasilitas penambangan.

Saat ini, Adaro Minerals melalui entitas anak telah mengoperasikan dua konsesi PKP2B, yaitu melalui PT Lahai Coal (LC) dan MC. LC telah memproduksi batu bara sejak tahun 2015 dan memproduksi batu bara green coal. Sedangkan, MC telah memproduksi batu bara HCC serta green coal sejak tahun 2019 dan melakukan shipment pertama pada tahun 2020.

Sementara itu, tiga wilayah PKP2B Perusahaan Anak (PT Kalteng Coal, PT Sumber Barito Coal dan PT Juloi Coal) masih memerlukan eksplorasi lanjutan. Secara indikatif, wilayah tersebut menunjukan perseroan dan perusahaan anak merupakan salah satu perusahaan yang memiliki area greenfields terbesar di wilayah Kalimantan Tengah untuk komoditas batu bara metalurgi.

Adaro Minerals juga menyediakan jasa pertambangan melalui penyewaan crushing plant yang terletak di Wara, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan dan berada di area tambang milik PT Adaro Indonesia (AI).

Alat crushing plant ini mulai dijalankan di tahun 2019 yang berfungsi untuk menghancurkan batu bara dan mengalirkan batu bara ke area stockpile melalui ban berjalan. Crushing plant ini memiliki kapasitas 800 ton per jam dan saat ini alat tersebut disewakan ke AI dengan target produksi sebesar 1 juta ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper