Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) lesu meskipun telah resmi mengakuisisi PT Bank Fama International.
Pada penutupan perdagangan Jumat (24/12/2021), saham EMTK turun 0,88 persen atau 20 poin menjadi Rp2.260. Sepanjang hari ini, saham EMTK bergerak di rentang Rp2.260-Rp2.310. Artinya, saham EMTK ditutup di level terendah harian.
Kapitalisasi pasar EMTK sebesar Rp138,31 triliun, dengan valuasi PER 477,76 kali. Sepanjang 2021, saham EMTK naik 61,43 persen.
Hari ini, Grup Emtek milik taipan Eddy Kusnadi Sariaatmadja, melalui anak usahanya PT Elang Media Visitama (EMV) menyelesaikan akuisisi saham PT Bank Fama International.
EMV menandatangani akta jual beli saham dan efektif mengakuisisi 93 persen saham FAMA pada 22 Desember 2021.
Corporate Secretary Elang Mahkota Teknologi Titi Maria Rusli mengatakan, EMV melakukan pembelian saham Bank Fama sebanyak 9,08 miliar saham.
Baca Juga
"Elang Mahkota Teknologi membeli saham Fama dengan nilai nominal sebesar Rp908,9 miliar, mewakili 93 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor dalam Bank Fama," kata Titi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/12/2021).
Dia melanjutkan, setelah transaksi ini diselesaikan, EMV memiliki 93 persen kepemilikan saham dari total seluruh modal ditempatkan dan disetor dalam Fama.
"Pendanaan transaksi pengambilalihan akan menggunakan dana internal EMV," ujarnya.
Sebagai informasi, EMV merupakan perusahaan holding yang bergerak di bidang jasa konsultasi manajemen. Emtek menggenggam 99,99 persen saham EMV dan 0,00005 persen lainnya dimiliki oleh PT Kreatif Media Karya.
Alasan dan tujuan aksi ini dari Bank Fama yaitu dalam rangka memenuhi POJK 12 sehubungan dengan kewajiban modal inti minimum.
Selain itu, aksi ini juga memungkinkan perseroan untuk memanfaatkan kekuatan finansial, jaringan global, serta produk dan keahlian sektoral dari EMV untuk meningkatkan ambisinya dalam bertumbuh.
Aset Bank Fama mencapai Rp1,72 triliun pada 2020, dengan kewajiban Rp714,29 miliar dan ekuitas Rp1 triliun. Pendapatan bunga Rp102,53 miliar dan laba bersih Rp12,11 miliar.