Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten yang dinahkodai Pandu Sjahrir, PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), terkena suspensi oleh Bursa Efek Indonesia.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan Irvan Susandy menyatakan telah terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham TOBA.
Maka itu dalam rangka cooling down atau menenangkan investor, membuat BEI memandang perlu untuk menarik rem. “BEI melakukan penghentian sementara perdagangan saham TOBA pada perdagangan tanggal 14 Desember 2021,” katanya dalam keterangan resmi pada Selasa (14/12/2021).
Maka itu, penghentian sementara perdagangan saham TOBA tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Adapun tujuan suspensi untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya.
Sebagaimana diketahui, TOBA merupakan perusahaan batu bara yang dinahkodai oleh Pandu Sjahrir sebagai Wakil Direktur Utama. Selain itu, emiten sektor energi itu terafiliasi dengan Luhut B. Pandjaitan yang menjadi Menko Marinvest.
Sebelum disuspensi saham perseroan telah menguat 136 persen dalam satu bulan terakhir. Terjadi peningkatan signifikan dari posisi Rp515 per saham hingga posisi tertinggi Rp1.485 per saham.
Baca Juga
Kenaikan saham terjadi setelah TOBA dan Gojek berkomitmen investasi sekitar Rp16 triliun-17 triliun selama lima ke depan untuk pembangunan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.
Sebagai langkah awal, TBS Energi mengumumkan kolaborasi strategi berupa pembentukan (JV), dengan nama Electrum, untuk membangun ekosistem kendaraan listrik bersama perusahaan teknologi ride-hailing PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek.
Wakil Direktur Utama TBS Energi Utama Pandu Patria Sjahrir mengungkapkan untuk tahap pertama, pihaknya telah menginvestasikan US$10 juta dolar untuk membangun ekosistem dan industri kendaraan listrik.