Bisnis.com, JAKARTA – Entitas-entitas anak perusahaan menara telekomunikasi Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) kembali mendapat kucuran fasilitas pinjaman dari perbankan. Kali ini tambahan fasilitas kredit datang dari Bank BTPN dan Bank CIMB Niaga.
Mengacu keterbukaan informasi yang dirilis perseroan Jumat (10/12/2021) malam, total nilai fasilitas mencapai Rp3 triliun. Rinciannya masing-masing Rp1,5 triliun dari BTPN dan CIMB Niaga.
“Tujuan pembiayaan untuk belanja modal, untuk kebutuhan korporasi penerima pinjaman secara umum, termasuk namun tidak terbatas pada kebutuhan modal kerja,” papar Sekretaris Perusahaan TOWR Irfan Ghazali.
Dalam penjelasan, Irfan menyebut pinjaman dari BTPN dapat digunakan untuk keperluan entitas anak Protelindo seluruhnya, atau bisa dibagi dengan dua entitas anak TOWR lain yakni Iforte dan STP, masing-masing maksimal Rp500 miliar.
Sementara pinjaman dari CIMB Niaga murni diteken dan hanya dapat dialokasikan untuk Protelindo, anak usaha TOWR di bidang penyewaan menara. Namun, dalam perjanjian ini Iforte dan STP akan tetap berpartisipasi sebagai penjamin bagi kewajiban Protelindo.
“Perolehan syarat dan kondisi pembiayaan yang baik bagi masing-masing Protelindo, STP maupun Iforte diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masing-masing perusahaan dimaksud, dan karenanya membawa dampak positif bagi perseroan [TOWR],” tambah Irfan.
Baca Juga
Di tengah langkah agresif berupa merger, akuisisi, hingga IPO oleh para kompetitor, TOWR yang telah eksis sebagai emiten sejak 8 Maret 2010 memang agresif menambah fasilitas kredit dalam setahun belakangan.
Berdasarkan hitung-hitungan Bisnis sebelumnya, hingga akhir Agustus 2021 TOWR telah melakukan penambahan atau pembaruan fasilitas kredit dengan sejumlah perbankan hingga kisaran hampir Rp13 triliun.
Terhitung hingga akhir perdagangan Jumat (10/12/2021) kemarin saham TOWR ditransaksikan investor pada level Rp1.145 per saham. Harga ini mencerminkan koreksi 1,72 persen ketimbang posisi awal pekan, namun masih merepresentasikan tren penguatan 18,04 persen secara tahun berjalan alias year to date.