Bisnis.com, JAKARTA – Setelah 2021 menjadi tahunnya aset kripto karena banyak institusi mengakui penggunaannya, sekarang sejumlah Money Manager mengatakan aset kripto bersiap untuk aksi jual besar-besaran tahun depan.
Dilansir Bloomberg, Rabu (8/12/2021), aset digital ini diprediksi akan mengalami koreksi dalam pada 2022. Berdasarkan survei yang dilakukan Natixis Investment Managers, tiga dari empat institusi mengatakan bahwa aset kripto bukan investasi yang tepat untuk investor ritel.
Sementara itu, 28 persen dari semua institusi yang disurvei saat ini berinvestasi aset kripto, hampir sepertiganya mengatakan berencana untuk meningkatkan alokasi aset kripto mereka tahun depan.
Secara keseluruhan, 8 persen dari semua investor institusi yang disurvei berencana untuk meningkatkan alokasi mereka tahun depan. Adapun, total aset yang dikelola oleh responden mencapai senilai US$12,3 triliun.
Tahun ini, banyak institusi pengelola dana mulai mencoba-coba investasi kripto. di sisi lain banyak pula investor ternama, yang terkenal karena ketajaman pasar keuangan, juga terlibat. Banyak yang mengatakan aset digital seperti Bitcoin dapat bertindak sebagai lindung nilai inflasi yang baik di tengah lingkungan yang penuh stimulus.
Meskipun aset kripto terbilang volatil, tidak jarang token yang berbeda mengantongi keuntungan besar. Indeks kripto terbesar, Bloomberg Galaxy Crypto Index sendiri tumbuh setidaknya 200 persen sepanjang tahun ini.
Baca Juga
Dalam survei Natixis, sekitar 40 persen responden mengatakan mereka mengakui aset kripto sebagai opsi investasi yang sah, meskipun bank sentral pada akhirnya perlu mengaturnya.
Prediksi mengerikan soal harga yang merosot tajam sudah menajdi hal biasa bagi aset digital, terlebih bagi Bitcoin, sebagai aset kripto terbesar dan asli, sejak debutnya lebih dari satu dekade lalu. Nilai Bitcoin sendiri sudah tumbuh 5.000 persen selama lima tahun terakhir.
Mengutip data Bloomberg pada perdagangan Rabu (8/12/2021), harga Bitcoin tercatat melorot 0,88 persen ke US$50.560, setelah sempat mencapai rekornya di kiasaran US$69.000 pada November lalu.