Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch Ratings Tarik Peringkat BB- Chandra Asri (TPIA)

Fitch memperkirakan TPIA tetap akan memiliki kas bersih selama dua tahun ke depan.
Panel surya pertama Chandra Asri yang dibangun pada 2019 telah mampu menghasilkan energi 935 megawatt-jam untuk melistriki gedung perkantoran Chandra Asri di Cilegon. /Chandra Asri
Panel surya pertama Chandra Asri yang dibangun pada 2019 telah mampu menghasilkan energi 935 megawatt-jam untuk melistriki gedung perkantoran Chandra Asri di Cilegon. /Chandra Asri

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menarik peringkat emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA). Sebelumnya, Fitch memberikan peringkat BB- dengan outlook stabil untuk emiten milik Prajogo Pangestu ini.

Fitch mengharapkan metrik kredit TPIA tetap memadai untuk peringkatnya selama tiga tahun ke depan. Namun, metrik kredit TPIA menurut Fitch dapat berada di bawah tekanan begitu belanja modal untuk pembangunan pabrik CAP2 meningkat.

"Fitch mengharapkan kejelasan yang lebih besar tentang hal ini setelah keputusan investasi akhir atau final investment decision (FID) selesai," tulis Fitch, dikutip Rabu (8/12/2021).

TPIA memperkirakan akan menghabiskan investasi sekitar US$5 miliar pada CAP2 yang memiliki kapasitas produksi dua kali lipat perusahaan. Saat ini, TPIA telah mendapatkan kontraktor rekayasa dan desain front-end, dan telah menginvestasikan sekitar US$300 juta belanja modal awal dalam proyek tersebut.

Dengan pembangunan pabrik CAP2, Fitch memperkirakan TPIA tetap akan memiliki kas bersih selama dua tahun ke depan. Hal ini didukung oleh hasil right issue senilai US$1,1 miliar belum lama ini.

Fitch melanjutkan, hasil rights issue TPIA tersebut digunakan untuk mendanai proyek CAP2 dan TPIA berencana meningkatkan ekuitas sebesar US$377 juta lagi setelah selesainya FID.

"Kami berharap sisa investasi CAP2 akan didanai melalui utang untuk tahap pengembangan selanjutnya, yang akan meningkatkan leverage TPIA mulai tahun 2024," kata Fitch.

Fitch mencatat, TPIA memiliki beberapa fasilitas pinjaman dengan beberapa mekanisme yang membatasi arus kas keluar. Akan tetapi, sifat dan ukuran pinjaman yang relatif kecil, bersama dengan posisi kas bersih TPIA, dapat membatasi efektivitasnya.

Fitch juga menyoroti PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang merupakan pemegang saham terbesar di TPIA. Menurut Fitch, selain BRPT, ada pemegang saham minoritas yang signifikan, yakni SCG Chemicals (SCGC) dengan 31 persen saham dan Thai Oil (TOP) dengan 15 persen saham.

Kepemilikan BRPT atas TPIA turun menjadi 46,2 persen di kuartal III/2021 dari 59,9 persen setelah right issue, dengan TOP mengakuisisi 15 persen saham TPIA.

"Kemampuan Barito untuk mendapatkan keuntungan pemegang saham besar dari TPIA, dibatasi oleh SCGC dan TOP," ujar Fitch.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper