Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN famasi, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mencetak penjualan yang bertumbuh signifikan sepanjang 9 bulan 2021. Bottom line perseroan pun melejit ratusan persen.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021 yang telah diaudit, dikutip Rabu (8/12/2021), emiten berkode KAEF tersebut mencatatkan penjualan tumbuh 34,74 persen menjadi Rp9,49 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp7,04 triliun.
Beban pokok penjualan juga turut meningkat menjadi Rp6,16 triliun dari Rp4,41 triliun. Beban lainnya pun turut meningkat, seperti beban usaha naik menjadi Rp2,57 triliun dari Rp2,23 triliun dan beban keuangan yang naik menjadi Rp448,53 miliar dari Rp447,75 miliar.
Dengan begitu, laba tahun berjalan emiten berkode KAEF hingga kuartal III/2021 tercatat naik menjadi Rp294,69 miliar dari Rp45,32 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Walhasil, jumlah laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melejit 711,71 persen menjadi Rp301,93 miliar sepanjang 9 bulan 2021 dibandingkan dengan Rp37,19 miliar pada 9 bulan tahun lalu.
Posisi aset KAEF juga meningkat menjadi RP18,84 triliun per kuartal III/2021 dibandingkan dengan Rp17,56 triliun pada 31 Desember 2021. Rinciannya, terjadi kenaikan jumlah aset lancar menjadi Rp7,38 triliun dari Rp6,09 triliun, sedangkan jumlah aset tidak lancar stabil sebesar Rp11,46 triliun.
Baca Juga
Di sisi lain, jumlah liabilitas KAEF turut meningkat menjadi Rp11,6 triliun per 9 bulan 2021 dibandingkan dengan Rp10,45 triliun pada akhir tahun lalu. Dengan rincian, kenaikan jumlah liabilitas jangka pendek menjadi Rp7,27 triliun dari Rp6,78 triliun, sedangkan jumlah liabilitas jangka panjang sebesar Rp4,32 triliun dari Rp3,67 triliun.
Jumlah ekuitas meningkat menjadi Rp7,24 triliun per kuartal III/2021, naik dibandingkan dengan Rp7,1 triliun pada akhir tahun lalu.
Posisi kas dan setara kas KAEF per 30 September 2021 turun menjadi Rp661,1 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp749,82 miliar.