Bisnis.com, JAKARTA- Rencana Kementerian BUMN melaksanakan rights issue 5 emiten BUMN diyakini bakal diserap pasar dengan baik. Apalagi, tahun depan merupakan momentum pemulihan ekonomi.
Kementerian BUMN menyebut ada rencana rights issue pada 5 emiten BUMN yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), dan PT Kimia Farma Tbk. (KAEF).
Associate Director BUMN Research Group LM Universitas Indonesia Toto Pranoto menilai rights issue menjadi alternatif pendanaan beberapa BUMN untuk kepentingan menutupi kebutuhan pendanaan ekternal, baik untuk kepentingan melunasi utang, penguatan modal atau kebutuhan belanja modal.
"Mengharapkan adanya PMN untuk menutup hutang tidak mungkin dilakukan. Demikian pula tambahan modal untuk ekspansi usaha, karena kondisi keuangan pemerintah sudah relatif terbatas," paparnya kepada Bisnis, Kamis (2/12/2021).
Dengan begitu, menurutnya, BUMN yang sudah terbuka melakukan rights issue merupakan opsi yang dimungkinkan mendapatkan dana segar untuk berbagai kebutuhan.
Dia menilai BBTN dan BBNI memiliki kebutuhan penguatan struktur modal. KRAS butuh untuk kepentingan pelunasan pinjaman dan rencana belanja modal. SMGR dan KAEF tampaknya butuh untuk kepentingan ekspansi dan belanja modal.
Baca Juga
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai rights issue tersebut bakal diserap dan disambut positif oleh pasar selama agendanya merupakan modal untuk ekspansi.
"Di tengah recovery ekonomi, sepanjang rights issue untuk penambahan modal ekspansi akan menarik untuk pasar, kecuali bila untuk membayar hutang, biasanya saham justru akan turun," jelasnya kepada Bisnis.
Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury menjelaskan selain rights issue terdapat rencana IPO Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan ASDP Indonesia Ferry (Persero).
"Pengembangan di Pertamina Geothermal bagaimana bisa memiliki pembangkit yang jauh lebih besar yang berasal dari EBT, saat ini total installed capacity yang dimiliki pertamina geothermal adalah kurleb 900 megawatt, berencana meningkatkan kapasitas pembangkit PGE 2 kali lipat dalam 5 tahun mendatang," urainya.
Dengan demikian, tentu membutuhkan adanya upaya cukup besar dari sisi belanja modal. Kementerian BUMN juga melihat upaya mengoptimalkan aset upstream yang dimiliki PLN yang akan dikerjasamakan dengan PGE.
Kemudian, pengembangan aset upstream yang dimiliki Geo Dipa Energy sebagai perusahaan bergerak di geothermal yang 100 persen milik negara..
Adapun, untuk rights issue Kimia Farma jelasnya, selain fokus mengembangkan jaringan apotek, akan digunakan guna memperkuat TKDN bahan baku obat.
"Tentunya kami berharap dengan adanya rights issue tak hanya perkuat struktur permodalan tetapi memang akan digunakan dananya memperkuat jaringan apotek juga diupayakan meningkatkan jasa layanan telemedicine, jasa layanan pengobatan kedokteran kepada masyarakat," paparnya.
Targetnya, rights issue dapat pula menambah belanja modal untuk meningkatkan fasilitas produksi mengembangkan active ingredient obat-obatan atau bahan baku obat lebih meningkat.
"Target kita 3 tahun mendatang komposisi TKDN obat-obatan KAEF meningkat 20 persen, dari 95 persen impor menjadi 75 persen saja dalam 3 tahun mendatang," urainya.