Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negara-Negara Eropa Terima CPO Indonesia, Mahkota Group (MGRO) Ingatkan Penghiliran

Mahkota Group menyambut positif penerimaan komoditas CPO Indonesia pada beberapa negara di Eropa yang tergabung dalam European Free Trade Association (EFTA).
Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat
Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Penerimaan komoditas CPO Indonesia pada beberapa negara di Eropa yang tergabung dalam European Free Trade Association (EFTA) menjadi hal positif ditengah diskriminasi yang dilakukan Uni Eropa. Meski demikian, penguatan industri hilir sawit juga perlu ditingkatkan.

Sekretaris Perusahaan PT Mahkota Group Tbk (MGRO) Elvi menyebutkan, kerja sama dengan negara-negara yang masuk dalam EFTA seperti Swiss dan Norwegia merupakan langkah maju dan menunjukkan bahwa tidak semua negara di Eropa menolak produk kelapa sawit berkelanjutan dari indonesia.

“Dengan adanya kerja sama ini diharapkan juga dapat menghilangkan diskriminasi yang masih berlangsung hingga saat ini dari negara-negara Uni Eropa,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (8/12/2021).

Meski demikian, ia menambahkan bahwa penguatan industri hilir sawit juga perlu terus ditingkatkan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang terus berupaya mengembangkan industri hilir sawit di Indonesia.

Elvi mengatakan, dengan industri hilir yang kuat, ekspor CPO ke depannya tidak perlu dilakukan lagi. Indonesia dapat mengolahnya menjadi barang konsumsi yang variatif dan mempunyai nilai jual lebih tinggi.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegaskan empat negara European Free Trade Association (EFTA) yang meliputi Islandia, Liechtenstein, Norwegia dan Swiss menerima komoditas kelapa sawit Indonesia yang saat ini tengah mengalami diskriminasi dari Uni Eropa.

“Di EFTA itu salah satunya ada Swiss, kita memberikan pesan yang jelas kepada publik Eropa di mana salah satu produk kita kelapa sawit didiskriminasikan oleh Uni Eropa, kebetulan saya ketua delegasi yang menuntut Uni Eropa di WTO,” kata Jerry saat sosialisasi hasil perundingan perdagangan IK-CEPA yang disiarkan secara daring, Selasa (7/12/2021).

Jerry mengatakan negara kelompok EFTA itu terkenal kritis ihwal isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, kata dia, Uni Eropa mesti mesti meninjau ulang kebijakan diskriminatif yang diterapkan pada komoditas minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) asal Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper