Bisnis.com, JAKARTA – Emiten teknologi PT Wira Global Solusi Tbk. (WGSH) resmi melantai di bursa hari ini, Senin (6/12/2021). Sahamnya berhasil bergerak di zona hijau pada perdagangan awal.
Pukul 10.42 WIB, saham WGSH naik 14 poin atau 10 persen ke Rp154 dari saat pembukaan di Rp140, meskipun mencatatkan penjualan oleh asing senilai Rp76,48 juta.
Perusahaan ini bergerak di bidang venture builder atau pabrik pembuat startup yang melalui HAKI perangkat lunak, sumber daya manusia tenaga ahli teknologi, dan ekosistemnya menelurkan perusahaan rintisan (startup) bersama mitra-mitra strategis.
Pada saat IPO, WGSH menawarkan saham sebanyak-banyaknya sebesar 208.500.000 saham biasa atau sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
Seluruhnya, terdiri dari saham baru dengan harga penawaran umum sebesar Rp 140 per saham dengan tujuan penggunaan dana 100 persen sebagai modal kerja.
Kepala IDX Incubator Jawa Barat Achmad Dirgantara mengatakan, bahwa WGSHub ini sebetulnya berasal dari pipeline IDX Incubator Jawa Barat.
Baca Juga
“Dengan keberhasilan IPO WGSHub, kami berharap akan ada lebih banyak lagi perusahaan-perusahaan berpotensi untuk IPO yang kami inkubasi dan mengikuti jejak IPO WGSH listing di Papan Akselerasi ke depannya,” ungkapnya, dikutip dalam keterangan resmi, Senin (6/12/2021).
Dari sisi industri, bisnis digital tumbuh luar biasa dan menciptakan ekosistem market yang menguntungkan bagi WGSH ke depan. Sampai saat ini saja portfolio WGSH sudah bertambah dengan kehadiran kolaborasi teranyarnya bersama Co-fitness space TweakIndonesia.com.
Sebelumnya WGSH sudah memiliki beberapa portfolio perusahaan rintisan yang sudah aktif beroperasi. Beberapa di antaranya, Internet of Things (IoT) sandbox.co.id, Luxury Social Commerce Whizliz.com, Industrial Education Techpolitan.co, dan Software as a Service Pagii.co.
Direktur Utama WGS Hub Edwin Pramana mengatakan, saat ini revenue stream perseroan mengandalkan jasa pemrograman dan jasa konsultasi IT yang tersebar di tiga anak usahanya, yaitu PT Kirana Tama Teknologi, PT Smooets Teknologi Outsourcing, dan PT Qorser Teknologi.
“Ke depan WGSH akan ada tambahan captive revenue stream signifikan dari startup subsidiary kita sendiri. Selain itu, startup subsidiary yang membukukan keuntungan dapat memberikan dividend income, sedangkan startup subsidiary yang memiliki valuasi tinggi, dapat kita capture fair value adjustment-nya dalam buku,” ujar Edwin.