Bisnis.com, JAKARTA - Sentimen kasus omicron di Amerika Serikat dan penurunan harga minyak diperkirakan masih menekan performa IHSG hari ini, Kamis (2/12/2021).
Pada akhir perdagangan Rabu (1/12/2021), IHSG ditutup turun 0,40 persen menjadi 6.507,67. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6593,07–6494,49.
Kapitalisasi pasar pun turun menjadi Rp8089,29 triliun dengan sebanyak 174 saham hijau, 371 saham melemah, dan 122 saham stagnan. Adapun, investor asing mencatatkan net foreign sell atau aksi jual bersih sebesar Rp618,62 miliar.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menjelaskan US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah menemukan kasus pertama varian Omicron di California padahal sudah divaksin lengkap. Hal itu pun membuat indeks DJIA turun 1,34 persen terkena profit taking.
Berita mengenai ditemukannya orang terinfeksi Omicron pertama kalinya di AS itu membuat terjadinya aksi jual di pasar minyak mentah sehingga WTI Crude Oil ditutup turun sekitar 1,89 persen.
“Kombinasi kejatuhan tajam Indeks DJIA, minyak mentah, dan kejatuhan EIDO sebesar 1,20 persen menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di bursa Indonesia yang diperkirakan akan kembali turun hari ini,” tulis Edwin dalam riset harian, Kamis (2/12/2021).
Baca Juga
Edwin memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran 6.436 - 6.531 dengan saham pilihan SAMF, AKRA, ICBP, TLKM, UNTR, INDF, SIMP, INTP, TOWR, dan PRIM.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.