Bisnis.com, JAKARTA – Artha Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan untuk perdagangan besok, Kamis (2/12/2021)
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menutup perdagangan di zona merah dengan turun 0,40 persen atau 26,26 poin dan parkir di level 6.507,68 pada Rabu (1/12/2021).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyampaikan pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup melemah dalam tren bearish jangka pendek mengikuti tren pelemahan harga komoditas.
Selain itu menurutnya pelemahan bursa saham saat ini berkaitan dengan penyebaran Covid-19 varian omicron dikhawatirkan akan kembali memperlambat perekonomian.
Adapun pada perdagangan esok hari, Dennies memprediksi IHSG melemah. Dia menjelaskan secara teknikal indikator MACD bergerak di tren distribusi dan stochastic turun ke area oversold mengindikasikan tren pelemahan.
Namun Dennies juga menyampaikan bahwa pelemahan IHSG mulai terbatas.
Baca Juga
“Investor akan mencermati perkembangan terkait Covid-19 omicron dan dampaknya pada aktivitas perekonomian serta menanti kebijakan The Fed mengantisipasi potensi semakin tingginya inflasi,” tulis Dennies dalam riset hariannya dikutip Rabu (1/12/2021).
Untuk perdagangan besok, Kamis (2/12/2021), Artha Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dengan support 6.469 dan 6.432 serta resistance 6.568 dan 6.630.
Berikut sejumlah saham yang dapat dicermati untuk esok hari:
DMAS PT Prudelta Lestari Tbk. (Target Price: 236 – 244)
Entry Level: 220 – 228
Stop Loss: 216
Menguat dengan volume tinggi dan candlestick membentuk higher high dan higher low mengindikasikan akan melanjutkan penguatan.
MIKA PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (Target Price 2.440 – 2.480)
Entry Level: 2.350 – 2.380
Stop Loss: 2.320
Mengalami koreksi namun masih bergerak di trend penguatan jangka pendek.
TOWR PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (Target Price: 1.240 – 1.270)
Entry Level: 1.170 – 1.200
Stop Loss: 1.150
Melemah kembali ke support trend konsolidasi jangka pendek.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.