Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi masih jauh dari overheat meski inflasi pada November mencapai rekor tertinggi 2021. Oleh karena itu IHSG masih berpotensi rebound ke 6.700.
Head of Investment Research Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan inflasi sepanjang November masih berada di kisaran wajar. Menurutnya hal tersebut tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan IHSG.
“Inflasi masih cukup rendah, tetapi ditambah kabar percepatan tapering dan naiknya level PPKM , hal ini membuat IHSG tertekan dalam jangka pendek,” katanya kepada Bisnis pada Rabu (1/12/2021).
Wawan meyakini ekonomi saat ini masih jauh dari overheat. Sebaliknya, dia meyakini ekonomi akan terus pulih sampai dengan akhir 2021 sehingga IHSG akan memantul ke level 6.700 lagi.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalam inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Secara tahunan, tingkat inflasi pada periode tersebut tercatat mencapai 1,75 persen (year-on-year/yoy). Sementara, secara tahun kalender inflasi mencapai 1,30 persen (year-to-date/ytd).
Baca Juga
Kepala Badan Pusat Statistk Margo Yuwono mengatakan tingkat inflasi secara bulanan maupun secara tahunan ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2021.
“Perkembangan inflasi secara bulanan terjadi inflasi 0,37 persen. Selama 2021, ini merupakan inflasi yang tertinggi. Sementara, secara tahunan inflasi pada November tercatat 1,75 persen, ini juga tertnggi sepanjang 2021,” katanya.
Margo menjelaskan, peningkatan inflasi pada periode laporan didorong oleh permintaan yang meningkat seiring dengan semakin baiknya mobilitas masyarakat.
"Inflasi naik Itu tanda-tanda pemulihan ekonomi pada umumnya," tegasnya.