Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanggapan Erick Thohir soal Ahok yang Sebut Banyak Proyek BUMN Merugikan

Apa yang disampaikan Ahok sudah diutarakan pada 2020 lalu dan BUMN melakukan perbaikan melalui 5 pondasi BUMN.
Tampilan layar menampilkan Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan saat Pelepasan Jelajah BUMN 2021 #BUKANJAGOKANDANG di Jakarta, Kamis (29/7/2021). Jelajah BUMN Bukan Jago Kandang diharapkan dapat memberi informasi bagi masyarakat luas mengenai apa saja yang sudah dan akan dilakukan perwakilan BUMN Indonesia di luar negeri. Termasuk, apa saja potensi bisnis yang dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang yang lebih luas. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Tampilan layar menampilkan Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan saat Pelepasan Jelajah BUMN 2021 #BUKANJAGOKANDANG di Jakarta, Kamis (29/7/2021). Jelajah BUMN Bukan Jago Kandang diharapkan dapat memberi informasi bagi masyarakat luas mengenai apa saja yang sudah dan akan dilakukan perwakilan BUMN Indonesia di luar negeri. Termasuk, apa saja potensi bisnis yang dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang yang lebih luas. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN mengungkapkan banyak proyek BUMN yang merugi sudah diperbaiki melalui pembangunan lima pondasi BUMN yang dijalankan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Erick Thohir menanggapi pernyataan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mengungkapkan banyak proyek BUMN merugikan.

Menurut Erick, apa yang disampaikan Ahok sudah diutarakan olehnya pada 2020 lalu dan melakukan perbaikan melalui 5 pondasi BUMN mengenai proses bisnis. Erick pun mengapresiasi perhatian Ahok.

"Jadi kalau pak Ahok, pak Komut mengatakan itu, saya mengucapkan terima kasih, tolong di-review yang ada di Pertamina seperti saya me-review keseluruhan BUMN, itu yang kami lakukan, transparansi dan bisnis proses," paparnya, Rabu (1/12/2021).

Selain itu, Erick juga mengingatkan pentingnya mengembangkan ekosistem industri modern serta melakukan riset dan pengembangan yang selama ini tidak dilakukan oleh Indonesia dan akhirnya tertinggal dari negara lain.

Erick menilai kendala riset dan pengembangan selama ini karena kekhawatiran terjerat kasus hukum ketika hasil dari penelitian tidak berhasil. Padahal, sangat wajar ketika riset dilakukan tidak semua riset berhasil.

"Jadi risiko riset dan pengembangan itu harus menjadi bagian dari kemajuan bangsa, ketika ada yang gagal harus didorong," urainya.

Sebelumnya, Ahok mengungkapkan banyaknya kontrak di BUMN yang merugikan perusahaan negara sendiri. Kontrak merugikan itu juga ditemukan di Pertamina.

Sebagai pengawas di Pertamina, dia mengaku marah karena menguntungkan pihak lain di luar BUMN. Dia pun meminta Pertamina mengoreksi semua kontrak merugikan ini.

"Banyak kontrak di BUMN yang sangat merugikan BUMN termasuk Pertamina. Itu yang saya marah. Itu lagi kita koreksi," kata dia dikutip dari Youtube Panggil Saya BTP, Rabu (24/11/2021).

Ahok tidak merinci kontrak apa saja yang ada di Pertamina yang merugikan perseroan. Namun, dia menduga ada mens rea atau niat jahat dari awal untuk mengambil keuntungan segelintir pihak ketika kontrak itu dibuat, sehingga merugikan BUMN.

Pernyataan Ahok ini juga sempat ditanggapi anak buah Erick Thohir, Arya Sinulingga.

Staf Khusus Menteri BUMN ini menilai apa yang disampaikan oleh Ahok hanya mengulang apa yang pernah disampaikan Erick Thohir, mulai dari peringatan agar proyek BUMN tidak menjadi bancakan korupsi, sampai terkait kerja sama BUMN harus menghasilkan win-win solution dan tidak boleh ada yang dirugikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper