Bisnis.com, JAKARTA - Induk grup Indofood, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) membukukan kenaikan penjualan dan laba bersih sepanjang 9 bulan 2021. Laba bersihnya naik 44 persen.
Emiten berkode INDF tersebut membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 24 persen menjadi Rp72,81 triliun per 30 September 2021 dibandingkan dengan Rp58,78 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Laba usaha naik 42 persen menjadi Rp12,23 triliun dari Rp8,63 triliun, dan marjin laba usaha meningkat menjadi 16,8 persen dari 14,7 persen.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 44 persen menjadi Rp5,41 triliun per kuartal III/2021 dibandingkan dengan Rp3,75 triliun pada kuartal III/2020.
Adapun, marjin laba bersih naik menjadi 7,4 persen dari 6,4 persen. Core profit meningkat 29 persen menjadi Rp5,62 triliun dari Rp4,34 triliun.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim mengatakan di tengah-tengah berbagai tantangan dalam pemulihan global, termasuk peningkatan harga komoditas, ketangguhan model bisnisnya telah dapat memberikan dasar yang kokoh dalam menghasilkan kinerja yang baik di periode sembilan bulan pertama tahun 2021 ini.
Baca Juga
\"Kami akan tetap berusaha untuk mempertahankan kinerja dan keunggulan kami, serta tetap waspada dalam menjaga kesehatan para karyawan kami,” paparnya, Selasa (30/11/2021).
Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
Kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari skala ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat kelompok usaha strategis yang saling melengkapi.
Pertama, Produk Konsumen Bermerek (CBP) dengan didukung oleh kekuatan merek-merek produknya, Grup CBP memproduksi berbagai produk konsumen bermerek antara lain mie instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, dan minuman.
Kedua, Grup Bogasari memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta, didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.
Ketiga, Agribisnis dengan kegiatan usaha utama meliputi penelitian dan pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening.
Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pembudidayaan dan pengolahan tebu dan karet serta tanaman lainnya.
Keempat, distribusi dengan jaringan yang diklaim paling luas di Indonesia. Grup Distribusi mendistribusikan sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga.
Hingga penutupan perdagangan Selasa (30/11/2021), saham INDF turun 3,08 persen atau 200 poin ke level 6.300. Sepanjang tahun berjalan, harga sahamnya masih melemah 8,03 persen atau 550 poin dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp55,32 triliun.