Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Mulai Hawkish, Dolar AS Makin 'Manis'

Penguatan ini dipicu karena investor bertaruh bahwa Federal Reserve AS akan memperketat kebijakan moneter lebih cepat daripada bank sentral lainnya.
Seorang karyawan menghitung dolar AS di kantor penukaran uang di Kairo tengah, Mesir, 20 Maret 2019./ REUTERS - Mohamed Abd El Ghany
Seorang karyawan menghitung dolar AS di kantor penukaran uang di Kairo tengah, Mesir, 20 Maret 2019./ REUTERS - Mohamed Abd El Ghany

Bisnis.com, JAKARTA - Dolar AS mengalami penguatan pada akhir perdagangan Kamis pagi (25/11/2021) di Asia Tenggara, setelah mencapai level tertinggi 16-bulan terhadap euro dan hampir lima tahun tertinggi terhadap yen Jepang.

Penguatan ini dipicu karena investor bertaruh bahwa Federal Reserve AS akan memperketat kebijakan moneter lebih cepat daripada rekan-rekannya.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya naik 0,37 persen hari ini menjadi 96,853. Euro melemah 0,44 persen menjadi US$1,1199.

Adapun, pejabat Fed telah berkontribusi pada pandangan yang lebih hawkish bahwa bank sentral AS dapat bertindak lebih cepat untuk mencoba membendung kenaikan tekanan harga jika inflasi tidak moderat, sementara Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan tetap lebih dovish karena pertumbuhan di wilayah tersebut tertinggal.

Sejumlah pejabat the Fed mengatakan mereka akan terbuka untuk mempercepat penghapusan program pembelian obligasi mereka jika inflasi tinggi bertahan, dan bergerak lebih cepat untuk menaikkan suku bunga, risalah pertemuan kebijakan terakhir bank sentral yang dirilis pada Rabu (24/11/2021) menunjukkan.

"Penguatan dolar AS adalah refleksi dari sikap dovish yang ditunjukkan oleh kepemimpinan ECB, versus sedikit lebih banyak perhatian yang ditunjukkan oleh The Fed terhadap inflasi, jadi karena itu mungkin ada sedikit perbedaan dalam kebijakan,” kata Lou Brien, Seorang Ahli Strategi Pasar di DRW Trading di Chicago, seperti dilansir oleh Antara.

Lebih lanjut, Presiden Fed San Francisco Mary Daly juga mengatakan pada Rabu (24/11/2021) bahwa dia dapat melihat kasus yang dibuat untuk mempercepat pengurangan pembelian obligasi oleh Fed.

Mata uang tunggal dirugikan oleh data pada Rabu (24/11/2021) yang menunjukkan semangat bisnis Jerman memburuk untuk bulan kelima berturut-turut pada November karena kemacetan pasokan di bidang manufaktur dan lonjakan infeksi virus Corona mengaburkan prospek pertumbuhan ekonomi terbesar Eropa.

Dolar AS mencapai level tertinggi hampir lima tahun di 115,50 terhadap yen Jepang setelah data menunjukkan bahwa belanja konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada Oktober, sementara tekanan harga juga memanas selama bulan tersebut.

Sementara itu, dolar AS juga tercatat mencapai level tertinggi tujuh bulan terhadap franc Swiss.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper