Bisnis.com, JAKARTA – Setelah diakuisisi oleh Kimberly-Clark Corporation (KMB) pada tahun lalu, rencana Softex Indonesia untuk melantai di bursa saham tak terdengar. Padahal pada 2019 produsen produk saniter itu disebut-sebut bakal mengincar dana initial public offering atau IPO jumbo sebesar US$500 juta atau sekitar Rp7,05 triliun.
Bahkan, manajemen Softex Indonesia saat itu telah melakukan kunjungan ke Bursa Efek Indonesia untuk menyampaikan minatnya melakukan IPO.
Presiden Bisnis Konsumen Kimberly-Clark di Asia-Pasifik Tristram Wilkinson memastikan bahwa rencana tersebut tak akan berlanjut, seiring dengan operasi Softex yang telah berada di bawah perusahaan asal Amerika Serikat itu.
"Kimberly-Clark Softex adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Kimberly-Clark Corporation. Kami tidak memiliki rencana untuk IPO," kata Wilkinson kepada Bisnis, Rabu (24/11/2021).
Dia melanjutkan saat ini perseroan fokus melayani konsumen Indonesia melalui inovasi dan merek yang berorientasi pada tujuan, seperti Softex, Sweety, Softies, Confidence, Kotex, Happy Nappy, dan Huggies.
Sebelumnya, akuisisi Softex Indonesia oleh KMB ditutup dengan transaksi tunai senilai US$1,2 miliar dari sekelompok pemegang saham termasuk CVC Capital Partners Asia Pacific IV.
KMB membidik Indonesia karena potensi pasar yang besar dan sebagai pusat ekspor di Asia Tenggara.
Akuisisi tersebut akan meningkatkan posisi Kimberly-Clark yang masih terbatas di Indonesia, menjadi perusahaan dengan pangsa pasar yang kuat dalam kategori perawatan pribadi, khususnya di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
"Softex Indonesia akan terus mengakselerasi pertumbuhan perusahaan memanfaatkan keahlian global dan kemampuan inovasi Kimberly-Clark," kata Presiden Direktur Softex Indonesia Hendra Setiawan.