Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memilih Jerome Powell sebagai ketua Bank Sentral AS atau The Federal Reserve untuk kali kedua.
Presiden Biden mengatakan dirinya tetap mempertahankan Powell karena AS membutuhkan stabilitas dan independensi dalam tubuh The Fed.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, pasar menganggap terpilihnya kembali Powell akan mendukung rencana Bank Sentral AS untuk melakukan pengetatan moneter karena inflasi yang naik di AS.
"Selain itu, beberapa pejabat bank sentral sudah mulai menyuarakan kemungkinan percepatan tapering," kata Ariston, dihubungi Selasa (23/11/2021).
Menurutnya, pengetatan moneter ini akan mendorong penguatan dolar AS dan melemahnya nilai tukar rupiah.
Ariston pun memperkirakan nilai tukar rupiah berpotensi tertekan turun hari ini, dengan naiknya kembali yield obligasi pemerintah AS.
Baca Juga
"Yield tenor 10 tahun saat ini telah kembali ke atas 1,6 persen," ujar Ariston.
Ariston pun memperkirakan rupiah bisa bergerak melemah hari ini, Selasa (23/11/2021), di kisaran 14.300, dengan support di kisaran Rp14.220.
Hingga pukul 10.12 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 20 poin atau 0,14 persen ke level Rp14.269,5 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,014 poin atau 0,01 persen ke level 96,534 pada pukul 10.03 WIB.