Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia mencatat selama periode sepekan 15-19 November 2021, data perdagangan kembali menunjukan indikator positif.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (19/11/2021), ditutup pada zona hijau serta mencatatkan rekor baru dengan berhasil menyentuh level psikologis 6.700 atau tepatnya 6.720,263.
"Secara keseluruhan selama sepekan ini, IHSG meningkat sebesar 1,04 persen dari posisi 6.651,054 pada pekan sebelumnya," papar P.H. Sekretaris Perusahaan BEI Valentina Simon dalam keterangan resmi, Jumat (19/11/2021).
IHSG bahkan sempat menyentuh level tertinggi intraday pada 6.720,98 kemarin. Pencapaian tersebut sekaligus membawa IHSG ke rekor tertinggi intraday terbaru. Rekor intraday sebelumnya yakni pada pekan lalu, Kamis (11/11/2021) di level 6.704.
Adapun, rekor penutupan tertinggi IHSG sebelumnya juga dicatatkan pada hari tersebut, yakni di level 6.691,34. Sebelumnya, rekor penutupan IHSG dicapai pada 20 Februari 2018, atau jauh sebelum pandemi, yakni 6.693,46.
Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) bursa selama sepekan mencatatkan peningkatan yang signifikan, yaitu sebesar 12,67 persen menjadi Rp13,26 triliun dari Rp11,76 triliun pada pekan lalu.
Baca Juga
Kemudian, rata-rata frekuensi harian bursa mengalami kenaikan sebesar 9,96 persen menjadi 1.367.702 kali transaksi dari 1.243.797 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Peningkatan sebesar 0,97 persen terjadi pada nilai kapitalisasi pasar menjadi Rp8.245,54 triliun dari Rp8.166,56 triliun sepekan yang lalu. Pada pekan ini perubahan hanya terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa sejumlah 1,78 persen menjadi 26,047 miliar saham dari 26,518 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Investor asing pada Jumat mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp141,22 miliar dan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp38,35 triliun.
Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan, pergerakan IHSG pada pekan ini cenderung menguat seiring dengan minimnya katalis negatif di pasar.
Ia memaparkan, salah satu sentimen positif yang mempengaruhi pergerakan pasar pada pekan ini adalah keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuannya.
Sementara itu, rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang surplus semakin memperkuat reli indeks acuan. Hal ini berimbas pada IHSG mampu memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah atau all time high pada level 6.720,26.
“Selain itu, beberapa laporan keuangan emiten pada kuartal III/2021 yang baru dirilis juga masih menjadi katalis bagi pergerakan IHSG,” katanya saat dihubungi pada Jumat (19/11/2021).