Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distributor alat elektronik dan teknologi, PT Galva Technologies Tbk. (GLVA) memproyeksikan laba bersih perseroan 10 persen–12 persen dibandingkan tahun lalu dengan mengupayakan peningkatan penjualan.
Direktur Galva Technologies Maria Fransiska menuturkan dengan tantangan dan estimasi penjualan, perseroan memperkirakan laba bersih sepanjang 2021 akan tumbuh 10 persen–12 persen dibandingkan tahun lalu.
"Kami mempertimbangkan sekitar Rp500 miliar yang bisa kami upayakan untuk menambah penjualan di 2021, khususnya dari periode Oktober hingga Desember," paparnya dalam Public Expose, Rabu (17/11/2021).
Lebih lanjut, Direktur Utama Galva Technologies Oki Widjaja mengatakan pihaknya sedang berupaya menstabilkan kinerja perseroan di tengah kelangkaan komponen dan logistik.
"Banyak sekali kelangkaan komponen dan pasokan dari supplier ini menyebabkan kinerja perusahaan terganggu, disamping itu kita masih mengalami kendala logistik seperti kelangkaan kontainer," ucap Oki.
Meski begitu, Oki menjelaskan perseroan sedang berupaya untuk mengembangkan lini baru. Menurutnya, sektor energi yang terbarukan atau zero carbon masih memiliki peluang untuk ekspansi.
Baca Juga
"Pengurangan carbon footprint ini salah satu peluang usaha untuk dijalan ke depan, kami telah menjalin beberapa kolaborasi dengan beberapa institusi untuk mengembangkan sistem kebutuhan energi di satu kota atau rumah," pungkasnya.
Mengintip kinerja keuangan perseroan sepanjang kuartal III/20221, GLVA mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp1,11 triliun. Jumlah tersebut turun 26,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,52 triliun.
Selanjutnya, GLVA membukukan laba bersih periode berjalan senilai Rp23,20 miliar hingga kuartal III/2021. Keuntungan tersebut naik 25,18 persen dari September 2020 sejumlah Rp18,53 miliar.