Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada Selasa (16/11/2021) seiring dengan perpanjangan PPKM dan antisipasi tapering The Fed.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyebutkan IHSG ditutup turun 0,52 persen di level 6.516,02 pada hari ini. Ia menjelaskan, IHSG ditutup melemah meskipun neraca perdagangan mencatatkan rekor baru surplus US$5,74 miliar.
"Pergerakan dibayangi oleh kekhawatiran akan dampak dari data inflasi dan Tapering Amerika Serikat," demikian kutipan laporan tersebut.
Dennies memprediksi IHSG akan melemah pada Selasa (16/11/2021) besok. Secara teknikal candlestick membentuk long black body dengan volume yang cukup tinggi dan stochastic yang membentuk deadcross diperkirakan pergerakan akan cenderung melemah.
Investor akan terus mencermati inflasi Amerika Serikat serta rencana tapering. Selain itu, pemilik modal juga akan cenderung lebih konservatif jelang penetapan suku bunga oleh Bank Indonesia.
Selanjutnya, Dennies memperkirakan IHSG bergerak pada level support 6.568 dan 6.592 serta resistance 6.657 dan 6.698.
Baca Juga
Sementara itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan kasus konfirmasi positif virus Corona (Covid-19) pada Senin (15/11) atau pada hari terakhir PPKM Jawa-Bali periode 2-15 November 2021 mencapai 221 orang.
Namun, pemerintah kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali hingga dua pekan ke depan yaitu pada 16-29 November 2021.
Adapun, saham-saham yang menjadi rekomendasi Dennies untuk perdagangan besok adalah sebagai berikut:
WIKA Wijaya Karya Tbk (Target Price: 1,340 – 1,370)
Entry Level: 1,250 – 1,280
Stop Loss: 1,235
Mengalami koreksi dengan volume yang cukup tinggi. Uji level support
HMSP HM Sampoerna Tbk (Target Price: 1,070 – 1,090)
Entry Level: 1,025 – 1,045
Stop Loss: 1,010
Mengalami koreksi setelah breakout resistance namun masih bertahan diatas level support.
BSDE Bumi Serpong Damai Tbk (Target Price: 1,210 – 1,240)
Entry Level: 1,150 – 1,170
Stop Loss: 1,135
Mengalami koreksi setelah breakout resistance namun masih bertahan diatas level support.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
