Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO, Adhi Commuter Properti (ADCP) Tambah 2 Proyek TOD Dekat Stasiun LRT

Saat ini ada 11 proyek hunian TOD dari ADCP yang sedang berjalan, 7 di antaranya berada di titik stasiun LRT dan dalam waktu dekat akan ada 2 lahan lagi yang perseroan kembangkan.
Jajaran direksi PT Adhi Commuter Properti Tbk. berfoto bersama dalam paparan publik IPO di Jakarta, Jumat (12/11/2021)./ Bisnis-Dwi Nicken Tari.
Jajaran direksi PT Adhi Commuter Properti Tbk. berfoto bersama dalam paparan publik IPO di Jakarta, Jumat (12/11/2021)./ Bisnis-Dwi Nicken Tari.

Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten properti berbasis TOD PT Adhi Commuter Properti Tbk. berencana menambah dua proyek hunian untuk dikembangkan dekat area simpul transportasi massal.

Direktur Keuangan Adhi Commuter Properti Mochamad Yusuf mengatakan saat ini perseroan memiliki 7 proyek dari 17 lokasi stasiun LRT Jabodebek Tahap I. Adapun, operasional LRT Jabodebek Tahap I diagendakan pada kuartal II/2021 untuk jalur Cibubur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur yang dinilai bakal menggenjot prapenjualan properti yang ditawarkan ADCP.

"Saat ini ada 11 proyek hunian TOD dari ADCP yang sedang berjalan, 7 di antaranya berada di titik stasiun LRT dan dalam waktu dekat akan ada 2 lahan lagi yang kami kembangkan,” kata Yusuf dalam paparan publik, Jumat (12/11/2021).

Adapun, ADCP sudah menyerahterimakan sebanyak empat proyek hunian pada 2020 yaitu LRT City Sentul (tahap 1), LRT City Bekasi-Eastern Green, LRT City Jatibening (tahap 1), dan LRT City MTH, Tebet (tahap 1). Jelang akhir tahun ini, lanjut Yusuf, bakal ada beberapa properti lagi yang akan diserahterimakan.

Sembari memperkuat bisnis hunian berbasis TOD, ADCP juga menggenjot pendapatan dari lini recurring income yaitu bisnis manajemen hotel serta komersial area di berbagai kawasan LRT.

Untuk memperkuat struktur permodalan menyambut beroperasinya LRT Jabodebek Tahap I tahun depan, anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk. ini akan melangsungkan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada awal bulan depan.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan lewat harian Bisnis Indonesia,Kamis (11/11/2021), ADCP akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8.011.204.500 (8,01 miliar) saham atau setara 28,6 persen dari modal ditempatkan dan disetor.

Nilai nominal Rp100 sedangkan harga penawaran awal ditetapkan Rp130-Rp200 per saham. Dengan demikian, ADCP berpotensi meraup dana segar sebanyak Rp1,04 triliun - Rp1,6 triliun dalam aksi korporasi ini.

Total pendapatan ADCP hingga semester I/2021 tercatat sebesar Rp 201,02 miliar. Sementara, laba bersih kuartal II/2021 secara tahunan melonjak hampir 90 kali menjadi Rp33,93 miliar.

ADCP berencana menggunakan 45 persen dari dana IPO ini untuk pengembangan proyek eksisting dan proyek recurring. Selanjutnya 35 persen dari dana IPO akan digunakan untuk akuisisi atau pengembangan lahan baru.

Sedangkan 20 persen sisanya bakal digunakan untuk pembayaran kembali sebagian pokok Obligasi Seri A.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper