Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berpotensi Sentuh 7.000? Simak Analisa Mirae Asset Sekuritas Indonesia

Tim Riset Mirae Asset menyebutkan, IHSG berpotensi menyentuh level 6.880 pada akhir tahun 2021 dengan tingkat probabilitas 60 persen. Mirae Asset juga memprediksi pada skenario bullish, IHSG dapat menembus 7.100 dengan kemungkinan 30 persen.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Mirae Asset Sekuritas Indonesia menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level 6.880 pada akhir tahun 2021.

Dalam laporan bulanannya, Tim Riset Mirae Asset menyebutkan, IHSG berpotensi menyentuh level 6.880 pada akhir tahun 2021 dengan tingkat probabilitas 60 persen. Mirae Asset juga memprediksi pada skenario bullish, IHSG dapat menembus 7.100 dengan kemungkinan 30 persen.

“Sementara itu, pada skenario bearish dengan probabilitas 10 persen, IHSG akan berada di level 6.485 pada akhir tahun,” demikian kutipan laporan tersebut, Kamis (11/11/2021)

Laporan tersebut memaparkan, salah satu katalis positif untuk pergerakan pasar modal Indonesia pada bulan ini adalah pelonggaran PPKM ke level 1. Pelonggaran tersebut dilakukan seiring dengan menurunnya jumlah kasus virus Corona di Indonesia.

Penurunan level PPKM diyakini akan meningkatkan mobilitas masyarakat serta semakin menggairahkan aktivitas ekonomi Indonesia. Hal tersebut seiring dengan kegiatan pusat perbelanjaan dan transportasi publik yang boleh beroperasi dengan kapasitas penuh di Jakarta.

Selain itu, kebijakan tapering yang akan dilakukan The Fed diyakini tidak akan berdampak signifikan terhadap kondisi pasar modal domestik dan IHSG. Hal tersebut telah terlihat dari sejumlah indikator ekonomi seperti indeks manufaktur yang mencatat level tertinggi sepanjang sejarah.

Lebih lanjut, aliran dana asing atau capital inflow ke pasar saham Indonesia juga terus terjadi ditengah derasnya sentimen tapering.

“Secara year to date, Indonesia mencatatkan net foreign buy senilai Rp41,6 triliun,” demikian kutipan laporan tersebut.

Laporan tersebut juga menjelaskan, hasil laporan keuangan emiten pada kuartal III/2021 menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG. Hingga 9 November, sebanyak 22 dari 45 emiten yang menjadi konstituen indeks LQ45 telah merilis laporan keuangannya.

Dari 22 emiten tersebut, laba bersih perusahaan tercatat tumbuh 12,1 persen secara kuartalan. Sementara, secara year-on-year (yoy) laba bersih terpantau melesat 56,6 persen.

Adapun, untuk bulan ini, Mirae Asset menjagokan saham-saham dari sektor perbankan, ritel, property, tambang batu bara, dan perkebunan. Pada saham perbankan, Mirae merekomendasikan BBNI, BTPS, dan BJTM.

Selanjutnya, pada sektor ritel dan properti, saham MAPA, BSDE, dan DMAS menjadi pilihan Mirae. Sementara itu, saham AALI dapat dicermati pada sektor perkebunan dan saham ITMG pada segmen tambang batu bara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper