Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Merah, Saham ASII dan Bukalapak Paling Diburu Asing

Sebanyak 211 saham hijau, 273 saham merah dan 175 saham bergerak stagnan pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,17 persen atau 11,04 poin ke 6.658,87 pada akhir sesi I perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (10/11/2021) pukul 11.31 WIB, sebanyak 211 saham hijau, 273 saham merah dan 175 saham bergerak stagnan. Sepanjang sesi I, IHSG bergerak dalam rentang 6.651,79-6.681,73.

Sekalipun indeks melemah, investor asing masih membukukan aksi beli bersih Rp206,77 miliar di seluruh pasar. Saham PT Astra International Tbk. (ASII) paling banyak dibeli investor asing senilai Rp206,9 miliar yang membuat harganya menguat 5,13 persen.

Kemudian saham PT Bukalapak Tbk. (BUKA) juga diborong asing Rp80,6 miliar sehingga harganya melejit 5,67 persen.

Adapun tiga saham yang memimpin pelemahan atau top losers adalah PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), PT Arkadia Digital Media Tbk. (DIGI) dan PT Ladangbaja Murni Tbk. (LABA). Ketiga saham masing-masing turun 6,80 persen, 6,38 persen dan 4,33 persen.

Lebih lanjut, saham-saham yang memimpin penguatan atau top gainers adalah PT Limas Indonesia Makmur Tbk. (LMAS), PT Perdana Karya Perkasa Tbk. (PKPK) dan PT Perintis Triniti Properti Tbk. (TRIN). Ketiganya masing-masing melejit 24,68 persen, 24,11 persen dan 15,70 persen.

Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan selama dua hari terkahir IHSG menguat cukup tajam sekitar 88,14 poin atau 1,34 persen sehingga sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd) IHSG telah menguat sekitar 11,55 persen.

Pada perdagangan hari ini, Edwin mengungkapkan bahwa jika merujuk pada jatuhnya indeks Dow Jones (DJIA) sebesar 0,31 persen dan beberapa sentimen negatif lainnya, IHSG berpotensi melemah. “Ada peluang IHSG terkoreksi,” ungkap Edwin dalam publikasi riset dikutip Rabu (10/11/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper