Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAM Mineral (NICL) Optimistis Harga Nikel Terus Naik

Kebutuhan nikel akan meningkat, terutama setelah pemerintah cukup intensif dalam pengembangan industri hilir.
Emiten pertambangan nikel PT PAM Mineral Tbk. (NICL) resmi melakukan pencatatan saham perdana pada Jumat (9/7/2021), dan menjadi perusahaan tercatat ke-26 pada tahun ini.
Emiten pertambangan nikel PT PAM Mineral Tbk. (NICL) resmi melakukan pencatatan saham perdana pada Jumat (9/7/2021), dan menjadi perusahaan tercatat ke-26 pada tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan logam PT PAM Mineral Tbk. optimistis harga nikel di masa mendatang lebih baik, terutama setelah pemerintah memutuskan untuk mendirikan hindustri hilirnya.

Direktur Utama PAM Mineral Ruddy Tjanaka mengatakan bahwa ke depan kebutuhan nikel akan meningkat, terutama setelah pemerintah cukup intensif dalam pengembangan industri hilirnya.

“Seperti kita ketahui sudah ada beberapa industri baterai nasional, itu sudah mulai dibangun beberapa di Jawa Barat dan Jawa Tengah, ini membuat kami menjadi lebih optimistis bahwa ke depan, harga nikel dan turunannya bisa menjadi primadona penggerak ekonomi Indonesia,” ujarnya usai paparan publik, Rabu (10/11/2021).

Seiring dengan potensi industri baterai, Ruddy mengungkapkan perseroan memiliki rencana jangka panjang dan jangka menengah, salah satunya ikut serta dalam menghasilkan bahan baku pembuatan katoda baterai.

Adapun, pada 2022, emiten bersandi NICL ini akan melakukan peningkatan jumlah produksi menjadi 1,5 juta ton, dengan perincian 900.000 dari PT Indra Bakti Mustika (IBM), dan 600.000 dari PAM Mineral. Jumlah ini naik dari target produksi tahun ini sebanyak 1,2 juta ton.

Adapun, kuantitas target penjualan untuk tahun depan perinciannya 900.000 yang high grade dan 600.000 ton low grade.

“Dengan peningkatan produksi ini, kegiatan eksplorasi juga akan kita lakukan untuk menambah inventori cadangan yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Adapun, sesuai dengan target perseroan, saat ini NICL tengah mempersiapkan produksi. Di mana kontraktor sudah mulai resettlement sejumlah infrastruktur, beberapa sudah ada yang perbaikan Mine Haul Road (MHR).

“Saat ini sudah mulai first stripping, kita targetkan akhir bulan ini sudah mulai pengapalan. Mudah-mudahan cuaca sudah cukup bersahabat, kita yakin segera kita akan mulai penjualan,” imbuhnya.

Untuk harga nikel sendiri, mengacu data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), HPM per Oktober 2021 yakni US$ 19.499/ton, sementara di September US$ 19.239 dan di awal tahun sebesar US$ 16.541/ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper