Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka menguat di hadapan dolar AS pada hari ini, Selasa (9/11/2021).
Mata uang rupiah dibuka naik 21,5 poin atau 0,15 persen menjadi Rp14.238,5 per dolar AS pada pukul 09.01 WIB. Adapun, indeks dolar AS meningkat 0,05 persen ke level 94,098.
Riset Monex Investindo Futures (MIFX) menyebutkan, melemahnya dolar AS karena sikap sejumlah pejabat The Fed semalam yang cenderung dovish. Pejabat The Fed tampaknya tidak terburu-buru untuk menaikan suku bunga.
"Dolar AS dalam tekanan setelah semalam dalam pidato dari sejumlah pejabat The Fed memberikan pernyataan yang cenderung dovish terkait kebijakan moneter bank sentral," tulis tim riset MIFX, Selasa (9/11/2021).
Pejabat The Fed, Clarida, mengatakan bahwa suku bunga kemungkinan tidak akan naik sampai akhir tahun 2022. Pejabat lainnya, Harker, juga mengatakan bahwa dia tidak mengharapkan Fed untuk menaikan suku bunga sampai setelah pemangkasan pembelian obligasi.
Selain itu, Pejabat The Fed Evans juga mengatakan bahwa sebagian besar kenaikan inflasi saat ini hanya bersifat sementara.
Baca Juga
Tekanan lainnya untuk dolar AS juga datang di tengah kekhawatiran pasar bahwa sekitar empat atau lima pembuat kebijakan The Fed akan meninggalkan posisi anggota dewan bank sentral AS.
"Pasar mencemaskan langkah The Fed Selanjutnya di tengah dorongan untuk pengurangan pembelian obligasi dan kenaikan suku bunga," kata tim riset MIFX.
Selanjutnya pada hari ini, Selasa (9/11/2021), pasar akan mencari katalis dari data PPI AS yang dirilis pukul 20:30 WIB dan pidato ketua Fed Powell.
Sementara itu, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, rupiah dibuka berfluktuatif tetapi ditutup melemah di rentang Rp14.240-Rp14.290 per dolar AS hari ini.