Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas global naik ke level tertinggi dua bulan pada akhir perdagangan Senin (8/11/2021), karena penurunan dolar AS dan kekhawatiran inflasi yang terus-menerus.
Mengutip Antara, bank-bank sentral utama mengindikasikan suku bunga akan tetap rendah dalam waktu dekat. Sentimen dovish tersebut turut mengerek harga emas.
Harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak US$11,2 dolar AS atau 0,62 persen, menjadi ditutup pada US$1.828,00 per ounce, tertinggi sejak 7 September dan memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga beruntun.
Daya tarik emas meningkat bagi mereka yang memegang mata uang lain setelah indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya melemah 0,3 persen.
Bank-bank sentral utama secara keseluruhan masih akomodatif, dan semua uang tunai dalam sistem sebagian besar berpindah ke pasar emas dan perak sebagai lindung nilai inflasi, kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Kecenderung sikap dovish dari bank-bank sentral pekan lalu semakin mendorong emas ke level tertinggi dua bulan. Emas melonjak 1,3 persen pada Jumat (5/11/2021) setelah Federal Reserve AS dan bank sentral Inggris (BoE) menahan setiap kenaikan suku bunga.
Baca Juga
Emas sebagai lindung nilai Inflasi telah diuntungkan dari lingkungan suku bunga yang sangat rendah untuk memacu pertumbuhan selama pandemi, karena itu berarti pengurangan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Namun, kekhawatiran bahwa bank-bank sentral akan mulai mengetatkan kebijakan untuk memerangi kenaikan harga-harga telah membuat investor tetap waspada terhadap data ekonomi.
Keketatan di pasar tenaga kerja dikombinasikan dengan dislokasi dalam rantai pasokan global dapat mengakibatkan angka tinggi lainnya untuk harga konsumen AS yang akan dirilis pada Rabu (10/11/2021).
"Data Rabu kemungkinan akan mendukung emas karena inflasi dapat menunjukkan kenaikan tercepat sejak 1990," kemungkinan memicu minat beli emas, kata Sugandha Sachdeva, wakil presiden penelitian komoditas & mata uang di Religare Broking.
Sementara itu, Uni Emirat Arab, salah satu pusat perdagangan emas batangan terbesar di dunia, akan mewajibkan semua kilang emas untuk menjalani audit tahunan untuk memastikan pemasok mereka bertanggung jawab, dalam upaya memerangi perdagangan gelap.