Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi Menyusut, Rekomendasi Beli Saham Lippo Karawaci (LPKR)

Ciptadana Sekuritas mempertahankan target pendapatan LPKR melihat realisasi yang sudah sesuai target hingga September 2021.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Ciptadana Sekuritas Asia memberikan rekomendasi beli untuk saham PT Lippo Karawaci Tbk. melihat pendapatan prapenjualan atau marketing sales yang menguat sejak awal tahun.

Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa mengatakan memperkirakan emiten dengan kode saham LPKR akan berbalik laba menjadi Rp79 miliar pada 2021 dan Rp22 miliar pada 2022.

“Target harga baru kami Rp190 berdasarkan diskon 72 persen terhadap RNAV, yang menawarkan lebih dari 25 persen upside, dengan demikian kami mempertahankan rating beli,” tulis Yasmin dalam riset yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Senin (8/11/2021).

Kendati demikian, beban bunga yang tinggi menjadi pemberat bottom line Lippo Karawaci pada periode Januari - September 2021, dengan rugi bersih Rp573 miliar. Namun demikian, rugi bersih tersebut sudah jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan kerugian Rp2,34 triliun.

Di sisi lain, pendapatan LPKR tetap kuat dengan kenaikan sebesar 44,20 persen menjadi Rp10,95 triliun dari posisi Rp7,59 triliun pada kuartal III/2021.

Seluruh lini usaha emiten Grup Lippo tersebut memiliki pertumbuhan yang solid seperti sektor kesehatan yang melonjak 46,7 persen, diikuti real estat sebesar 26,2 persen, dan sewa sebesar 71,2 persen secara tahunan.

Dilihat dari lokasinya, township Lippo Karawaci tetap menjadi kontributor utama terhadap prapenjualan LPKR sebesar 56,8 persen diikuti tanah di Lippo Cikarang yang berkontribusi sebesar 39,5 persen.

“Bisnis properti terus menunjukkan sinyal tahan banting seiring realisasi marketing sales melewati target,” tulis Yasmin.

Yasmin pun melihat dampak PPKM yang diberlakukan pemerintah pada tahun ini akan berdampak sementara terhadap kinerja LPKR dibandingkan dengan dampak PSBB pada tahun lalu.

Ciptadana Sekuritas pun memberikan rekomendasi beli untuk saham LPKR dengan menurunkan target harga menjadi Rp190 per saham dari sebelumnya Rp200 per saham. Kendati demikian, Yasmin mempertahankan target pendapatan LPKR melihat realisasi yang sudah inline hingga September 2021.

Di lantai bursa, saham LPKR turun 1,99 persen menjadi Rp148 pada akhir perdagangan Senin (8/11/2021). Sejak tiga bulan terakhir, saham LPKR menguat 3,50 persen dengan kapitalisasi pasar Rp10,49 triliun.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper