Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham di Amerika Serikat (AS) melanjutkan penguatan pada akhir perdagangan Jumat (5/11/2021) waktu setempat dengan S&P yang mencatat rekor baru, sementara sebagian trader kembali bertaruh pada saham teknologi seperti GameStop Corp.
Berdasarkan data Bloomberg pada Sabtu (6/11/2021), indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 0,56 persen atau 203,72 poin ke 36.327,95, S&P 500 naik 0,37 persen atau 17,47 poin ke 4.697,53, dan Nasdaq menanjak 0,20 persen atau 31,28 poin ke 15.971,59.
Ledakan US$4 triliun mengangkat pasar saham AS selama sebulan telah menjadi pesta bagi para investor yang masuk kategori You Only Live Once (YOLO), lengkap dengan saham meme yang melonjak. Untuk kelompok investor yang sedikit lebih tenang, seperti manajer dana lindung nilai, hiruk-pikuk di pasar saham mulai menabur skeptisisme.
Hasilnya adalah pasar yang kontras, di mana pergerakan naik yang hampir tanpa gangguan pada indeks utama ke beberapa level tertinggi dalam sejarah. Sementara itu, spekulan profesional, yakni mereka yang tersengat oleh gejolak di pasar obligasi akhirnya mengambil risiko di pasar saham.
Adapun Nasdaq 100 naik dalam 16 dari 18 hari terakhir, yang mana sangat jarang terjadi. Pergerakan serupa telah terjadi di tahun-tahun penuh gairaih untuk pasar saham khususnya 2007 dan 1999. Ini sekali lagi menunjukkan kepada investor bahwa waktu untuk bersikap hati-hati sudah dekat.
"Sementara saya berubah sedikit lebih berhati-hati di awal minggu, tren tetap menjadi teman Anda. Ini menjadi jebakan FOMO [Fear of Missing Out] di akhir tahun,” kata Chris Weston, kepala penelitian Pepperstone Financial Pty, mengutip Bloomberg, Sabtu (6/11/2021).
Baca Juga
Nasdaq 100 baru saja mencetak dua minggu yang sempurna berturut-turut, sesuatu yang hanya terjadi sekali sebelumnya, yakni pada 2017. Tahun itu juga menandai terakhir kali ketika indeks membukukan kenaikan di semua kecuali dua sesi selama 18 sesi. Dalam hal itu, S&P 500 mencatatkan performa terbaiknya sejak 1990.
Setelah lepas landas di tengah pendapatan kuartal ketiga yang kuat, pasar saham mendapat dorongan lebih lanjut dari serangkaian nada dovish bank sentral. Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan para pejabat dapat bersabar untuk menaikkan suku bunga dan Bank of England mempertahankan suku bunga.
Kegilaan di pasar opsi yang menjadi ciri khas reli pandemi pada akhir 2020 telah kembali. Data Goldman Sachs Group Inc. menunjukkan ketika para pedagang menumpuk pada taruhan spekulatif untuk keuntungan cepat, perdagangan harian dalam pasar opsi rata-rata US$538 miliar bulan lalu, rekor tertinggi.
Adapun saham Tesla Inc. melonjak lebih dari 50 persen hanya dalam sebulan. Pekan lalu, para pedagang menghabiskan US$51 miliar untuk opsi Tesla. Itu hampir setengah dari total premi yang dibayarkan untuk semua saham tunggal, menurut data yang dikumpulkan oleh Bank of America Corp.
Ahli strategi perusahaan termasuk Gonzalo Asis menunjukkan lonjakan premi yang dihabiskan untuk panggilan lot kecil sebagai tanda bahwa dana investor ritel telah membantu mendorong reli saham.
Alon Rosin, kepala derivatif ekuitas institusional Oppenheimer & Co., memiliki pengalaman langsung dengan euforia ritel. Kakak perempuannya, yang belum pernah bermain di saham, hanya bertanya tentang cara membeli saham Tesla secara online. Hal itu membuatnya bertanya-tanya seberapa jauh pasar yang bullish ini bisa bertahan.