Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan berbalik melemah seiring dengan rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III/2021 yang di bawah espektasi.
Preopening, IHSG naik 0,22 persen atau 14,28 poin menjadi 6.600,72. Dari seluruh saham di Indeks LQ45, sejumlah 17 saham naik, 19 saham lesu, dan 19 saham stagnan.
Hingga pukul 10.04 WIB, IHSG turun 0,09 persen atau 5,89 poin menjadi 6.580,55. Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 6.573,96-6.608,42.
Indeks yang tadinya menghijau saat pembukaan berbalik melemah setelah rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III/2021, karena hasilnya di bawah ekspektasi 4,1 persen, yakni hanya 3,5 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III/2021 sebesar 3,51 persen (year on year/yoy). Angka ini melambat dibandingkan kuartal II/2021 yang tumbuh sebesar 7,07 persen.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga, pertumbuhan secara kuartal sebesar 1,55 persen dan 3,51 persen secara kumulatif (c-to-c).
Baca Juga
"Pertumbuhan kuartalan ini belum mencapai level-level sebelumnya," ujar Margo, Jumat (5/11/2021).
Sementara itu, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan satu sentimen negatif bagi IHSG hari ini datang dari turunnya Indeks DJIA sebesar 0.09%, EIDO turun 0.51%. Padahal kemarin IHSG ditutup naik 0.52%.
"Investor juga menunggu pengumuman data PDB Indonesia kuartal III/2021 yang diperkirakan sekitar 4,1 persen," ujar Edwin dikutip dari laporannya.
Edwin mengatakan IHSG akan cenderung tertekan pada perdagangan hari ini. Ia memprediksi indeks acuan akan bergerak pada rentang 6.535 - 6.630.