Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) tengah membidik pemecahan rekor IPO di Indonesia. Bagaimana peluangnya bagi investor ritel?
Analis Verdana Nomura Raymond Kosasih mengatakan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham Mitratel memiliki peluang investasi ciamik bagi investor. Dia berkaca dari pertumbuhan trafik data di Indonesia berkisar 40 persen hingga 50 persen dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, terdapat keterbatasan jumlah spekrum serta frekuensi di Indonesia sehingga kebutuhan akan menara bakal tetap tinggi pada masa mendatang.
“Saat ini, melalui kajian kami, penetrasi jumlah menara di Indonesia termasuk rendah dibandingkan beberapa negara, seperti Brasil atau India. Ratio populasi per menara di Indonesia masih termasuk yang tinggi di kisaran 2,250 dibandingkan Brasil dan India yang berkisar 2,100,” tulis Raymond dalam risetnya, Senin (1/11/2021)
Raymond mengatakan hal tersebut sebagai peluang bagi Mitratel dapat menjaring operator-operator lainnya di luar Grup Telkom sebagai penyewa atau tenant. Baik dalam built-to-suit atau kolokasi. Sejauh ini, menara yang dimiliki oleh Mitratel dari tahun 2010 memiliki rasio kolokasi di kisaran 1,9 kali, lalu 1,7 kali untuk menara yang dimiliki sejak 2011.
Mengenai kemungkinan kekhawatiran pasar atas independensi dalam penempatan perangkat dari operator pesaing di menara-menara Mitratel, Raymond melihat bahwa itu kurang tepat karena jika Mitratel tidak membuka menara-menara tersebut, cepat atau lambat perusahaan menara pesaing Mitratel akan mendirikan menara-menara di lokasi yang dibutuhkan.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan Mitratel termasuk dalam kategori perusahaan dengan aset skala besar. Menurutnya bila proses IPO Mitratel berjalan sesuai rencana perusahaan, maka nilai fundraising Mitratel berpotensi melebihi Bukalapak.
Di sisi lain, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjelaskan bahwa IPO Mitratel ini merupakan salah satu aksi penataan portofolio perseroan. Guna mengoptimalkan value creation sehingga dapat memberikan hasil yang optimal bagi stakeholder.
“Sebagai penyediaan infrastruktur menara telekomunikasi selama 13 tahun, Mitratel memiliki lebih dari 28 ribu menara, dengan tim manajemen yang berpengalaman dan rekam jejak yang baik dalam memberikan pertumbuhan siklus industri di Indonesia,” katanya.
Ririek menambahkan Mitratel memiliki potensi pertumbuhan yang baik seiring dengan perkembangan teknologi terlebih dengan kehadiran 5G yang membuat kebutuhan operator terhadap menara telekomunikasi meningkat.