Bisnis.com, JAKARTA — Keluarga Bakrie pernah mengalami masa-masa pahit saat menjadi pemegang saham utama Bumi Plc, emiten yang melantai di London Stock Exchange pada 9 Juni 2010, gara-gara hubungan dingin dengan keluarga Rothschild dan kondisi bursa London yang tengah loyo.
Kondisi itu menyebabkan harga saham Bumi Plc di bursa London longsor, dari 11 pound sterling pada Juli 2011 menjadi tinggal 1,61 pound sterling pada Oktober 2012. Padahal Bumi Plc menguasai aset-aset batu bara terbesar di Indonesia.
Kondisi itu mengakibatkan Indra Usmansyah Bakrie, selaku Co-Chairman Bumi Plc, memilih mundur dan ‘keluar’ dari bursa London. Nah, kini hampir satu dekade kemudian, salah satu penerus bisnis Keluarga Bakrie, yaitu Anindya Bakrie, kembali menyambangi London Stock Exchange baru-baru ini.
“Bersama Pemerintah, OJK dan Ketum Arsjad Rasjid/Kolega Kadin Indonesia berdialog bersama petinggi London Stock Exchange mengenai Capital Raising secara umum, termasuk Sustainable/Green Financing sampai Islamic Financing,” ungkapnya di akun Twitter @anindyabakrie, Jumat (29/10/2021).
Rupanya, kunjungan Anindya ke bursa London bukan untuk bernostalgia soal sepak terjang Keluarga Bakrie di London Stock Exchange pada dekade 2010-an, melainkan mewakili Kamar Dagang dan Industri Indonesia menghadiri Capital Market Day di London dan mengajak investor di London untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Hadir dalam acara itu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Ketua Kadin Indonesia Arsyad Rasjid dan sejumlah pemimpin Himbara. Acara tersebut juga dihadiri CEO London Stock Exchange (LSE) Group Murray Roos dan Steven Marcellino Pimpinan Global Indonesian Professionals' Association (GIPA) serta kalangan pengusaha di Inggris.
Baca Juga
Dalam perhelatan itu, Wimboh menjelaskan kepercayaan investor terhadap pasar modal dan perekonomian Indonesia terlihat dari nilai penghimpunan dana yang hingga 26 Oktober 2021 mencapai Rp273,9 triliun dan 40 emiten baru yang telah melakukan penawaran umum.
Bakrie dan Rothschild
Bumi Plc menjadi perusahaan yang pernah tercatat di bursa London atau London Stock Exchange (LSE) pada 9 Juni 2010.
Kala itu, Bumi Plc dikuasi oleh konglomerasi Indonesia dan Inggris. Group Bakrie menguasai sekitar 23,8 persen, Recapital melalui Bukit Mutiara 9,8 persen, Samin Tan melalui PT Borneo Lumbung Energy Tbk. 23,8 persen, Nat Rothschild 11 persen, dan publik 31,6 persen.
Sekadar informasi, keluarga Rocschild merupakan salah satu taipan Inggris yang mendunia. Mereka dikenal sebagai financial engineer yang kerap memberikan pinjaman kepada korporat-korporat global. Kebesaran Rothschild tercermin dari sepak terjang Nathaniel, generasi keempat dari dinasti asal Inggris tersebut.
Jika ditarik mundur, sebelum menjadi Bumi Plc, perusahaan yang pertama didirikan adalah Vallar Plc., perkawinan Rotschild dan Bakrie terjadi pada 2010.
Vallar Plc mengumumkan membeli saham dua perusahaan tambang batubara asal Indonesia, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Vallar berganti nama menjadi Bumi Plc, dengan kepemilikan saham 29 persen di BUMI dan 85 persen di BRAU. Rothschild pun mencetak US$3 miliar dalam bentuk kepemilikan saham di BUMI dan BRAU.
Namun, perkawinan tersebut hanya bertahan tak sampai 3 tahun. Pasalnya Indra Bakrie kelak memilih mundur, setelah sebelumnya, Ari S. Hudaya selaku CEO Bumi Plc dan Nathaniel Rothschild, juga mundur.