Bisnis.com, JAKARTA - Emiten investasi milik Sandiaga Uno-Edwin Soeryadaya, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatatkan pertumbuhan laba per September 2021.
Saratoga berhasil mencatatkan Net Asset Value (NAV) senilai Rp 45,8 triliun per kuartal III/2021. Nilai NAV tersebut tumbuh 44,45 persen dibandingkan akhir tahun 2020 sebesar Rp 31,7 triliun.
Sampai dengan September 2021 ini, Saratoga juga membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 14,1 trilliun. Pencapaian tersebut meningkat lebih dari sepuluh kali lipat dibandingkan performa sembilan bulan pertama di 2020 yang sebesar Rp 1,2 triliun.
Presiden Direktur Saratoga Michael Soeryadjaya mengatakan pemulihan ekonomi yang menunjukkan tren positif di tahun 2021 ini telah mendorong kinerja perusahaan portofolio investasi perseroan semakin solid. Hal tersebut konsisten dengan kondisi penyebaran virus COVID-19 yang berangsur membaik.
“Fundamental bisnis portofolio investasi Saratoga yang terus tumbuh positif menjadi kunci penguatan performa perusahaan dibandingkan periode yang sama di tahun 2020. Kami optimis pemulihan ekonomi yang terus berlangsung dan pencapaian program vaksinasi COVID-19 yang sangat positif akan menjadi momentum bagi penguatan bisnis portofolio investasi Saratoga ke depan,” kata Michael dalam keterangan resminya (29/10/2021).
Pertumbuhan NAV Saratoga di tahun ini terutama berasal dari kenaikan harga saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) bersama PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX).
Baca Juga
Penguatan bisnis portofolio investasi Saratoga juga berdampak terhadap perolehan dividen di tahun ini. Sampai dengan akhir kuartal III/2021, perseroan berhasil mencatat kenaikan dividen sebanyak 35,01 persen menjadi senilai Rp 871 miliar, dengan dividen terbesar berasal dari ADRO, TBIG dan MPMX.
Michael menambahkan, untuk mengoptimalkan peluang bisnis, Saratoga telah melakukan investasi di sektor-sektor baru, khususnya teknologi. Beberapa investasi tersebut adalah SIRCLO perusahaan solusi e-commerce terdepan di Indonesia dan Fuse platform insurtech (teknologi kanal distribusi asuransi) yang mampu menjangkau pasar secara meluas di Indonesia.
“Portofolio investasi di sektor teknologi ini merupakan langkah strategis Saratoga untuk mengoptimalkan peluang di industri yang kami proyeksikan akan terus menguat di masa depan. Kami akan terlibat secara aktif dalam proses pengembangan dan strategi bisnis perusahaan investasi baru tersebut,” jelas Michael.
Per 30 September 2021 tercatat kepemilikan saham Saratoga terbesar dipegang oleh Presiden Komisaris Saratoga yaitu Edwin Soeryadaya sebesar 4,49 miliar saham atau 33,10 persen.Pemegang saham terbesar kedua diduduki oleh PT Unitras Pertama dengan persentase 32,72 persen.
Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno berada di urutan ketiga dengan menggenggam saham SRTG sebesar 2,91 miliar atau setara dengan 21,51 persen.