Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (27/10/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB IHSG parkir pada posisi 6.603,66 di akhir sesi I, turun 0,8 persen atau 54,72 poin.
Tercatat, 193 saham menguat, 334 saham melemah dan 137 saham bergerak ditempat. Investor asing membukukan net foreign buy sebesar Rp135,11 miliar
Saham PT BPD Banten Tbk (BEKS) tercatat menjadi top loser teratas dengan koreksi 6,41 persen ke level 73 disusul oleh PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dengan penurunan 6,08 persen.
Sementara itu, Investor asing tercatat membeli saham PT Kalbe FarmaTbk (KLBF) sebesar Rp100,1 miliar, atau terbanyak hingga penutupan perdagangan sore ini. Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai Rp99,8 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp97 miliar.
Di sisi lain, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi saham yang paling banyak dijual investor asing dengan nilai net foreign sell Rp90,3 miliar disusul oleh PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) masing-masing senilai Rp41,9 miliar dan Rp27,8 miliar.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatann kembali pada Rabu (27/10/2021). Menurutnya terdapat kombinasi sentimen positif dengan naiknya indeks DJIA sebesar 0,04 persen dan EIDO 0,29 persen.
Edwin optimistis IHSG akan bergerak di rentang 6.608 sampai dengan 6.703. Selain itu penguatan harga komoditas juga akan menjadi motor pendorong.
Seperti batu bara 2,92 persen, CPO 1,51 persen & Timah 0,23 persen ditengah kembali turunnya yield obligasi AS dan Indonesia untuk tenor 10 tahun.
Sementara itu, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG akan bergerak di antara level 6.472 hingga 6.691. Menurutnya indeks komposit masih terlihat sedang berusaha mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
"Kenaikan IHSG ditopang oleh capital inflow yang terlihat mulai kembali ke dalam pasar modal Indonesia serta kuatnya fundamental perekonomian Indonesia yang terlihat dari data yang telah terlansir," katanya dalam riset harian Rabu (27/10/2021).