Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Jatuh 0,77 Persen, KLBF & BBNI Paling Diburu Asing

Tercatat, 179 saham menguat, 319 saham melemah dan 156 saham bergerak ditempat. Investor asing membukukan net foreign buy sebesar Rp104,19 miliar.
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (27/10/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG parkir pada posisi 6.605,44 di akhir sesi I, turun 0,77 persen atau 51,49 poin.

Tercatat, 179 saham menguat, 319 saham melemah dan 156 saham bergerak stagnan. Investor asing membukukan net foreign buy sebesar Rp104,19 miliar

Saham PT BPD Banten Tbk (BEKS) tercatat menjadi top losers teratas dengan koreksi 6,41 persen ke level 73 disusul oleh PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dengan penurunan 5,74 persen.

Sementara itu, investor asing tercatat membeli saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) sebesar Rp60,5 miliar, atau terbanyak hingga penutupan sesi I. Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp49,3 miliar dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp47,3 miliar.

Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan berdasarkan analisa teknikal, pihaknya melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dan diperdagangkan pada 6.582-6.687

Salah satu katalis yang menjadi penggerak IHSG adalah laju harga komoditas. Menurut Nico, pergerakan harga CPO dunia menarik perhatian bagi para pemangku kepentingan terkait prospek komoditas tersebut.

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG akan bergerak di antara level 6.472 hingga 6.691. Menurutnya indeks komposit masih terlihat sedang berusaha mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

"Kenaikan IHSG ditopang oleh capital inflow yang terlihat mulai kembali ke dalam pasar modal Indonesia serta kuatnya fundamental perekonomian Indonesia yang terlihat dari data yang telah terlansir," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper