Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Cara Membaca Laporan Keuangan, Hindari Kesalahan Berikut

Ada beberapa kesalahan yang kerap dilakukan investor pemula dalam membaca laporan keuangan emiten untuk menentukan investasinya.
Akuntansi. /Hartaku.com
Akuntansi. /Hartaku.com

Bisnis.com, JAKARTA – Membaca Laporan keuangan adalah hal penting dalam menganalisa sebuah sebuah Saham. Namun kadang kala tanpa disadari investor melakukan kesalahan saat membaca laporang keuangan. 

Pengamat Pasar Modal Rivan Kurniawan memaparkan beberapa kesalahan yang sering ditemui khususnya pada investor pemula dalam membaca laporan keuangan. 

Menurutnya, kesalahan pertama yang sering dilakukan investor pemula adalah terlalu berfokus pada laba bersih atau net profit. Umumnya, investor pemula beranggapan net profit adalah satu-satunya acuan. 

"Ada kalanya perusahaan menghasilkan laba bersih yang positif, bukan berarti perusahaan tersebut lebih baik karena mungkin laba bersih itu hasil dari aktivitas operasionalnya," paparnya dalam unggahan di YouTube Rivan Kurniawan, dikutip Selasa (26/10/2021). 

Rivan menegaskan poin penting dalam mencermati laba bersih ialah mengetahui asal muasal angka laba bersih tersebut berasal agar tidak menimbulkan bias. 

Kesalahan kedua, tidak membaca setiap komponen laporan keuangan secara detil. Rivan berpendapat umumnya investor pemula hanya mencermati komponen besar seperti laba bersih. 

"Padahal kita perlu memahami bagaimana hubungan antara satu komponen dalam suatu laporan keuangan dengan komponen lainnya," pungkasnya. 

Rivan menekankan investor perlu mengetahui hubungan income statement, balance sheet, dan cash flow statement sehingga investor dapat menganalisis keadaan sebuah perusahaan. 

Kesalahan berikutnya, time frame analisis terlalu pendek. Dia menjelaskan umumnya investor hanya membandingkan laporan tahun ini dengan satu tahun sebelumnya. 

"Jika kita menganalisis dengan time frame yang terlalu pendek ini bisa menimbulkan bias karena kita tidak bisa memahami apa yang terjadi dalam sebuah perusahaan secara lebih detail," imbuhnya. 

Rivan menyarankan untuk menggunakan time frame untuk menganalisis laporan keuangan setidaknya lima tahun terakhir atau maksimal 10 tahun terakhir.

Kesalahan terakhir yang sering dijumpai adalah tidak membaca catatan kaki atau Catatan atas Laporan Keuangan (CALK). Menurutnya, catatan kaki merupakan komponen penting agar investor mengetahui darimana angka-angka pada halaman ringkasan berasal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yuliana Hema
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper