Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja menyatakan investor ritel perlu mempelajari fundamental dan harus berani ketika harga saham turun.
Bos BCA tersebut dalam sebuah sesi live Instagram membagikan beberapa tips untuk investor ritel dalam melakukan investasi di pasar modal untuk saham apapun.
Menurutnya, investor perlu mempelajari fundamental sebuah perusahaan dan jangan hanya mendengarkan informasi atau cerita ekspektasi dari perusahaan yang beredar.
"Ini penting belajar fundamental, jadi saham-saham itu tidak bisa lari dari fundamental," kata Jahja dalam paparan virtual seperti dikutip Kamis (14/10/2021).
Dia menegaskan jika investor hanya mendengarkan cerita atau ekspetasi dan hal tersebut tidak terwujud maka harga saham emiten tersebut akan jatuh.
Jahja menjelaskan emiten dengan fundamental bagus tidak luput dari gejolak ekonomi yang menyebabkan pergerakan harga saham ikut terkoreksi, termasuk BBCA.
Baca Juga
Namun, di tengah penurunan harga saham, lanjut Jahja, momen itulah yang bisa dimanfaatkan oleh investor untuk mengoleksi saham dengan fundamental baik.
"Ketika harganya turun-turun cukup banyak is a good time to buy tetapi sebaliknya kalau naik terus jangan beli dan tahan diri," pungkasnya.
Jahja kembali mengingatkan agar investor ritel jangan ikut terpengaruh atau bahkan merasa ketinggalan ketika harga sedang naik tetapi sabar dan menunggu waktu yang tepat.
Hal sejalan dengan prinsip yang dipegang oleh Lo Kheng Hong, pria yang disebut-sebut sebagai Warren Buffet Indonesia. Dia menjelaskan ketika orang lain merasa takut melihat kondisi buruk terhadap sebuah perusahaan, dia melihat kondisi itu bukan risiko yang tinggi.
“Prinsip saya selalu invest in bad time and sell in good time and you will get rich,” tutur Lo Kheng Hong dalam unggahan YouTube Hungry Stock.
Lo Kheng Hong menilai kondisi buruk tersebut merupakan peluang ketika investor melakukan aksi jual sehingga menekan harga saham menjadi lebih murah.