Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha PT Indointernet Tbk. yaitu PT Ekagrata Data gemilang (EDGE DC) berkolaborasi dengan PT DCI Indonesia Tbk. meluncurkan fasilitas data center pertama bertajuk EDGE1 (Edge One).
CEO EDGE DC Indonesia Stephanus Oscar mengatakan pengembangan EDGE1 di Indonesia seiring dengan kebutuhan bisnis dan industri akan konektivitas dan latency rendah di masa depan.
“Kami membuat EDGE1 DC di Jakarta karena lokasinya strategis di tengah kota dan dekat dengan major internet exchange di Indonesia yaitu IIX dan Open IXP,” kata Stephanus, Jumat (22/10/2021).
Dia memaparkan bahwa ke depannya bakal banyak industri yang membutuhkan konektivitas dengan latency rendah atau transfer data berkecepatan tinggi. Adapun, potensi pasar data center di sebut Stephanus dalam lima tahun ke depan berkisar 21 persen-23 persen per tahun.
Dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang sekitar 260 juta-270 juta jiwa dan ukuran pasar data center saat ini 90 megawatt, Stephanus mengatakan potensinya masih sangat besar mengingat Singapura memiliki penduduk 6 juta jiwa dan ukuran pasar data center sebesar 400-500 megawatt.
Melihat potensi yang masih sangat besar, Stephanus menyampaikan pihaknya akan memperkuat ekosistem yang sudah dimiliki yaitu Indointernet membantu dari sisi jaringan dan solusi konektivitas, Digital EDGE DC membantu menembus pasar global, serta platform dari DCI Indonesia memperkuat operasional.
Baca Juga
CEO DCI Indonesia Toto Sugiri mengatakan perseroan kini memiliki total 3 lokasi data center dengan kehadiran EDGE1 DC tersebut.
“Kami percaya kemitraan ini akan membantu EDGE DC untuk tumbuh cepat dengan memanfaatkan keahlian DCI Indonesia yang memberikan standar operasional excellence yang tinggi kepada pelanggan kami,” ujar Toto.
Dengan 3 lokasi data center berbeda di bawah platform DCI Indonesia, lanjut Toto, perseroan akan memiliki value proposition yang unik dalam memberikan solusi end-to-end bagi para pelanggan.
Sebagai tambahan, lokasi strategis EDGE1 DC di tengah kota Jakarta juga menjadi relevan untuk aplikasi generasi berikutnya, seperti gaming, Internet of Things, kendaraan otomatis, dan jaringan pengiriman konten.
Toto menyampaikan aplikasi next generation itu membutuhkan latensi yang sangat rendah dengan transfer data berkecepatan tinggi untuk memberikan layanan terbaik bagi end-user.
