Bisnis.com, JAKARTA - Hingga pertengahan Oktober 2021, penghimpunan dana melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel sepangan tahun telah menembus Rp90 triliun. Jumlah tersebut telah berada di atas target yang dipatok pemerintah untuk tahun ini.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) saat ini tengah memasarkan obligasi ritel (ORI) seri ORI020. Masa penawaran instrumen ini ditutup pada Kamis (21/10/2021) besok
Penawaran masuk untuk seri tersebut sejauh ini telah mencapai Rp15 triliun. Dengan demikian, jumlah serapan dari obligasi ritel telah mencapai Rp92,2 triliun.
Di awal tahun, Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengungkapkan pemerintah memasang target penjualan SBN ritel untuk 2021 di kisaran Rp60-80 triliun.
Angka ini tak jauh dari realisasi penerbitan SBN ritel sepanjang 2020 yang mencapai Rp76,78 triliun.
Seri yang ditawarkan sebelum ORI020, yaitu sukuk ritel (SR) seri SR015 mencatat rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah penerbitan SBN ritel secara daring.
Baca Juga
Rekor sebelumnya dicatatkan oleh obligasi ritel (ORI) seri OR019 yang membukukan penjualan senilai Rp26 triliun pada awal tahun ini.
SR015 juga berhasil menggeser SR013 sebagai sukuk ritel terlaris sepanjang sejarah penerbitan secara daring. SR019 yang diterbitkan pada 2020 lalu menghimpun penawaran Rp25,67 triliun.
Adapun pada 2020 lalu, pemerintah telah menerbitkan 6 SBN ritel terdiri atas 1 savings bonds ritel (seri SBR009), 2 sukuk ritel (seri ST012 dan ST013), 2 obligasi negara ritel (seri ORI017 dan ORI018), dan 1 sukuk tabungan (seri ST007).
Akumulasi nilai pemesanan keenam SBN ritel tersebut mencapai Rp76,78 triliun. Seri SR013 menjadi yang paling banyak dipesan dengan jumlah pemesanan yang ditetapkan Rp25,67 triliun.