Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas cenderung bervariasi pada awal perdagangan hari ini di balik sentimen penguatan dolar AS
Mengutip data Bloomberg, Rabu (20/10/2021) pukul 08.15 WIB harga emas Comex turun 1,70 poin atau 0,10 persen ke US$1.768,80 per troy ons. Sementara itu, harga emas di pasar spot naik 1,92 poin atau 0,11 persen ke US$1.771,19 per troy ons.
Di sisi lain, indeks dolar AS tercatat menguat tipis pagi ini sebanyak 0,007 poin atau 0,01 persen ke 93,74.
Sebelumnya, harga emas berhasil mengakhiri perdagangan Selasa (19/10/2021) dengan kenaikan 4,68 poin ke level US$1769.30 di tengah pelemahan dolar AS karena dipicu oleh sentimen pesimisnya data building permits dan housing starts AS.
“Emas berpeluang dijual pagi ini (20/10/2021), menguji support di US$1.762 karena sentimen tingginya tingkat imbal hasil obligasi AS," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam riset harian.
Namun, jika bergerak naik hingga menembus ke atas level US$1.773, emas berpeluang dibeli menargetkan resisten di US$1.775 per ons dan potensi rentang perdagangan sesi Asia berada di US$1.762 - US$1.775 per ons.
Baca Juga
Sementara itu, tim Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) menyebutkan bahwa perubahan tingkat imbal hasil obligasi AS yang saat ini berada pada level 1,58 persen dapat cukup mempengaruhi minat pelaku pasar terhadap aset emas yang tergolong aset lindung nilai terhadap inflasi.
“Fluktuasi harga emas terlihat tertahan di atas zona support di areal US$1.760 dengan resistennya berada di areal US$1.785,” ujar Tim Riset ICDX.
Adapun, untuk support terjauhnya berada di area US$1.755 hingga ke zona US$1.750, sementara untuk resisten terjauhnya berada di area US$1.790 hingga ke zona US$1.800 per ons.