Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Bisa Mantul Sekalipun Imbal Hasil Obligasi AS Naik

Pelaku pasar semakin memperkirakan The Fed untuk mulai mengurangi pembelian asetnya segera, karena musim laporan laba perusahaan sejauh ini telah menggembirakan.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas memangkas keuntungannya menjadi berakhir sedikit lebih tinggi pada Selasa (19/10/2021) waktu New York, setelah naik lebih dari satu persen di awal perdagangan.

Daya tarik safe-haven logam mulia itu mendapat pukulan dari kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan laporan laba yang optimis dari perusahaan-perusahaan Amerika.

Mengutip Antara, Rabu (20/10/2021), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terangkat US$4,8 atau 0,27 persen menjadi ditutup pada US$1.770,50 per ounce. Emas sempat melonjak sekitar 1,20 persen di awal sesi karena dolar yang lebih lemah membuat logam mulia lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Sehari sebelumnya, Senin (18/10/2021), emas berjangka jatuh US$2,6 atau 0,15 persen menjadi US$1.765,70, setelah anjlok US$29,6 atau 1,65 persen menjadi US$1.768,30 pada Jumat (15/10/2021), dan terkerek US$3,2 atau 0,18 persen menjadi US$1.797,90 pada Kamis (14/10/2021).

"Tidak banyak keyakinan pada emas saat ini. Kita tidak tahu persis apakah kita akan melihat perubahan besar dari Federal Reserve. Anda melihat laba (perusahaan-perusahaan), sebagian besar, mengesankan, dan itu menjadi pendorong utama untuk menjaga selera risiko tetap kuat," kata Edward Moya, analis pasar senior di pialang OANDA.

Wall Street naik pada Selasa (19/10/2021), dibantu oleh hasil optimis dari Johnson & Johnson dan perusahaan asuransi Travelers.

Mengurangi daya tarik emas, yang tidak memberikan imbal hasil, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan menapai level tertinggi sejak awal Juni di 1,6302 persen.

Pelaku pasar semakin memperkirakan The Fed untuk mulai mengurangi pembelian asetnya segera, karena musim (laporan) laba perusahaan sejauh ini telah menggembirakan dan data terbaru menunjukkan peningkatan yang solid dalam harga-harga konsumen AS.

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung menaikkan imbal hasil obligasi pemerintah, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Emas menemukan dukungan tambahan ketika Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa (19/10/2021) bahwa pembangunan rumah AS turun 1,6 persen pada September karena pengembang terus tersandung oleh hambatan rantai pasokan.

Para analis pasar berpendapat bahwa risalah pertemuan Federal Reserve September yang dirilis pekan lalu sedikit terlalu agresif ke sisi hawkish. Hal ini mendorong konsolidasi di pasar emas, dan diperkirakan akan ada koreksi lebih lanjut.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 61,9 sen atau 2,66 persen, menjadi ditutup pada US$23,883 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$9,2 atau 0,89 persen, menjadi ditutup pada US$1,047,10 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper