Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vale Indonesia (INCO): Produksi Nikel Naik 20 Persen Secara Kuartalan

Sementara untuk produksi INCO sepanjang 2021 berjalan tercatat lebih rendah 13 persen dibandingkan produksi pada periode sama tahun lalu.
Articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale Indonesia di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki
Articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale Indonesia di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA — PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) berhasil memproduksi 18.127 metrik ton nikel dalam matte pada kuartal III/2021.

CFO Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, realisasi produksi kuartal III/2021 sekitar 20 persen lebih tinggi dibandingkan volume produksi yang direalisasikan pada kuartal II/2021 yang hanya mencapai 15.048 ton.

Di sisi lain, produksi sepanjang 2021 berjalan tercatat lebih rendah 13 persen dibandingkan produksi pada periode yang sama pada 2020. Di mana pada sembilan bulan pertama 2020 produksinya mencapai 55.792 metrik ton dan tahun ini hanya mencapai 48.373 metrik ton.

"Ini disebabkan oleh aktivitas pemeliharaan yang terjadi pada kuartal pertama tahun ini. Perseroan akan mengoptimalkan produksi sesuai dengan rencana di sisa bulan 2021 sekaligus menerapkan standar protokol kesehatan dan keselamatan kerja yang tinggi di operasi kami," ungkap Bernardus dalam keterbukaan informasi, Selasa (19/10/2021).

Melihat kinerjanya di bursa, saham emiten bersandi INCO tersebut turu 75 poin atau 1,46 persen ke 5.050 pada perdagangan kemarin. Meski sedang turun, dalam sepekan harga sahamnya masih mencatatkan kenaikan 2,02 persen.

Adapun, secara tahun berjalan saham INCO turun 0,98 persen. Namun, jika dilihat secara tahunan harganya sudah naik 38,36 persen.

Terakhir, saham INCO juga mencatatkan pembelian oleh asing senilai Rp12,24 miliar dengan perincian pembelian di pasar reguler sebanyak Rp13,66 miliar dan penjualan di pasar negosiasi dan tunai senilai Rp1,41 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper