Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ICDX Catatkan Harga Timah Tertinggi US$37.760 Awal Kuartal IV/2021

Harga timah hingga akhir 2021 berpotensi menyentuh level resistance di kisaran US$39.000–US$40.000 per metrik ton dan level support di kisaran harga US$35.000–US$34.000 per metrik ton.
Grafik kenaikan harga timah dalam beberapa waktu terakhir yang terus naik menjadi indikasi ketergantungan dunia  terhadap produksi timah Indonesia yang makin tinggi. Sebagai negara eksportir timah nomor satu di dunia, Indonesia akan menjadi poros timah dunia dan menjadi referensi utama dalam perdagangan timah secara global.
Grafik kenaikan harga timah dalam beberapa waktu terakhir yang terus naik menjadi indikasi ketergantungan dunia terhadap produksi timah Indonesia yang makin tinggi. Sebagai negara eksportir timah nomor satu di dunia, Indonesia akan menjadi poros timah dunia dan menjadi referensi utama dalam perdagangan timah secara global.

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) kembali mencatatkan harga timah tertinggi memasuki kuartal IV/2021 di US$37.760 per metrik ton.

Salah satu katalis yang memengaruhi kenaikan harga timah tersebut antara lain karena meredanya tingkat kasus Covid-19 yang mendorong pemulihan ekonomi global, sehingga memicu aktivitas industri dan manufaktur ikut kembali bangkit.

Kepala Logistik ICDX Bambang Setioso mengatakan, sebagai komoditas yang banyak diaplikasikan dalam industri dan manufaktur, permintaan timah juga ikut naik. Di saat bersamaan, krisis energi yang melanda dunia saat ini turut mendongkrak kenaikan harga dasar untuk semua lini dari hulu hingga hilir, termasuk timah.

"Di mana kenaikan terjadi mulai dari sisi penambangan, operasi produksi hingga biaya logistik karena menggunakan minyak mentah dalam prosesnya. Kedua katalis utama inilah yang memicu harga timah terus melaju positif sepanjang tahun ini," jelasnya melalui keterangan resmi dikutip Sabtu (16/10/2021).

Harga timah yang diperdagangkan di ICDX bahkan sempat berhasil mencapai di atas harga London Metal Exchange (LME) yang hingga Selasa (12/10/2021) berada di US$37.755 per metrik ton.

Hingga kuartal III/2021, ICDX mencatatkan total ekspor timah sebesar 22.084,31 metrik ton, dengan total nilai lebih dari Rp9,7 triliun. Jumlah ini melebihi transaksi pada semester I/2021.

Hal ini, kata Bambang, menunjukkan bahwa kinerja ekspor timah terus meningkat didorong oleh kembali dibukanya kegiatan ekonomi negara tujuan ekspor, dan meningkatnya produksi smelter.

“ICDX optimistis harga timah akan terus menunjukkan penguatan hingga akhir tahun 2021. Dengan mandat yang dimiliki sebagai wadah perdagangan untuk ekspor timah, ICDX akan terus mengupayakan agar salah satu komoditas strategis Indonesia ini dapat menjadi sentra acuan bagi pelaku pasar global sehingga tidak perlu bergantung pada pasar di luar negeri," imbuhnya.

Kenaikan harga timah ICDX juga diikuti dengan kenaikan kontrak timah tujuan ekspor (TINPB) yang tercatat naik rata-rata 61 persen, dan kontrak timah tujuan dalam negeri (LTINPB) tercatat naik rata-rata 78 persen pada kuartal III/2021 lalu.

Melihat hal tersebut, Tim Research & Development ICDX memproyeksikan harga timah hingga akhir tahun berpotensi menyentuh level resistance di kisaran US$39.000–US$40.000 per metrik ton dan level support di kisaran harga US$35.000–US$34.000 per metrik ton.

Berdasarkan data United States Geological Survey (USGS) 2021, Indonesia menguasai 18,43 persen cadangan timah dunia, kedua terbesar setelah China. Tidak hanya itu, Indonesia juga berada pada urutan kedua sebagai negara produsen timah terbesar yakni 24,51 persen.

Hal ini menunjukkan pentingnya Indonesia sebagai pengekspor timah terbesar di dunia, dan bagaimana hal tersebut dapat berdampak signifikan pada industri timah global jika timah diperdagangkan secara terstruktur di sumbernya.

"Kebutuhan timah yang semakin meningkat dan semakin kuatnya pengaruh pasar timah Indonesia secara global akan mendorong akselerasi ekonomi Indonesia dan kedaulatan komoditasnya," tutup Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper