Bisnis.com, JAKARTA – Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (12/10/2021) menghasilkan penawaran sebesar Rp50,15 triliun.
Jumlah penawaran yang masuk pada hari ini mengalami penurunan sebesar 14,75 persen dibandingkan dengan hasil penawaran SUN sebelumnya yang mengumpulkan sebesar Rp58,83 triliun.
Berdasarkan data dari laman Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, SUN seri FR0090 kembali mendapatkan penawaran tertinggi dari investor sebesar Rp13,73 triliun. Seri yang akan jatuh tempo pada 15 April 2027 ini dimenangkan sebanyak Rp1 triliun.
Sementara itu, Seri FR0092 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2042 menjadi SUN dengan jumlah peminat terbanyak kedua pada lelang hari ini. Dari penawaran sebesar Rp10,10 triliun, pemerintah memenangkan Rp2,65 triliun yang merupakan jumlah nominal dimenangkan terbanyak untuk lelang hari ini.
Kemudian Seri FR0091 yang jatuh tempo pada 15 April 2032 membukukan jumlah penawaran sebanyak Rp7,36 triliun dan dimenangkan pemerintah sebanyak Rp750 miliar.
Adapun dari tujuh seri yang ditawarkan, secara akumulasi pemerintah memenangkan Rp8 triliun yang merupakan target indikatif terbawah pemerintah pada lelang kali ini.
Baca Juga
Sementara pada dua pekan lalu, tepatnya Selasa (28/9/2021), pemerintah memenangkan hasil lelang sebesar Rp12 triliun.
Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Ariawan mengungkapkan penawaran lelang SUN yang lebih rendah dari lelang sebelumnya terjadi karena masih tingginya volatilitas global ditengah adanya krisis energi di beberapa negara.
Beberapa sentimen global yang disebutkan Ariawan adalah tekanan inflasi AS yang masih berlanjut, sinyal yang lebih hawkish dari The Fed, serta masih berlanjutnya kenaikan yield US treasury.
“Sehingga wajar investor masih belum se-agresif seperti di beberapa lelang sebelumnya,” ungkap Ariawan saat dihubungi Bisnis, Selasa (12/10/2021).
Namun demikian, dia mengungkapkan bahwa sebenarnya permintaan dalam lelang kali ini bisa dikatakan tetap tinggi.
Hal tersebut karena total bid atau penawaran sebesar Rp50,15 triliun tersebut merupakan 6,3 kali dari target indikatif lelang hari ini yaitu sebesar Rp8 triliun
Ariawan berpendapat bahwa hal ini juga didukung oleh stabilnya nilai tukar rupiah dan likuiditas investor domestik, terutama likuiditas perbankan yang saat ini masih cukup besar.
Berikut daftar hasil Lelang SUN pada Selasa (12/10/2021):
Seri | Jatuh Tempo | Penawaran Masuk | Jumlah Dimenangkan | Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan |
SPN03220112 | 12 Januari 2022 | Rp6,24 triliun | Rp1 triliun | 2,74% |
SPN12221013 | 13 Oktober 2022 | Rp8,61 triliun | Rp1 triliun | 2,97% |
FR0090 | 15 April 2027
| Rp13,73 triliun | Rp1 triliun | 5,06%
|
FR0091 | 15 April 2032 | Rp7,36 triliun | Rp750 miliar | 6,21%
|
FR0088 | 15 Juni 2036 | Rp2,61 triliun
| Rp1 triliun | 6,35%
|
FR0092 | 15 Juni 2042 | Rp10,10 triliun | Rp2,65 triliun | 6,90% |
FR0089 | 15 Agustus 2051 | Rp1,50 triliun | Rp600 miliar | 6,87%
|