Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau alias menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (12/10/2021), setelah kemarin ditutup melemah.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 6.486,27 turun 0,41 persen atau 26,57 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.460,09-6.504,01.
Pada penutupan, tercatat total transaksi mencapai Rp19,04 triliun, dengan nilai jual bersih atau net sell investor asing sebesar Rp427,90 miliar.
Melalui seluruh konstituen sebanyak 233 saham ditutup menguat, 279 saham terkoreksi, sedangkan 151 saham terpantau stagnan pada akhir perdagangan hari ini.
Meski pasar saham berhasil menguat, investor asing tercatat banyak melakukan aksi jual atau net sell. Diantaranya saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang dijual sebesar Rp77,5 miliar, saham ADRO pun ditutup melemah 1,57 persen atau 30 poin ke level 1.885.
Selanjutnya asing juga melepas saham ITMG, BUKA, EMTK, dan GGRM yang masing-masing dijual investor asing sebanyak Rp49,0 miliar, Rp23,4 miliar, Rp7,9 dan Rp3,9 miliar.
Baca Juga
Sementara saham PT Capital Financial Indonesia Tbk. (CASA) merupakan saham terbanyak dijual oleh investor asing yaitu sebesar Rp310,3 miliar. Kendati demikian, saham CASA masih mampu menguat 2,44 persen atau 10 poin ke level 420.
Di sisi lain, investor asing tampak paling banyak melakukan aksi beli atau net buy untuk saham-saham perbankan. Investor asing paling terpantau paling banyak memborong saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) sebanyak Rp470,8 miliar. Saham BBRI menguat 0,96 persen atau 40 poin ke posisi 4.220.
Saham perbankan lain yang diborong oleh investor asing adalah saham BMRI dan BBCA yang masing-masing sebesar Rp329,6 miliar, dan Rp133,2 miliar.
Sebelumnya, Analis Teknikal Mirae Asset Sekuritas Tasrul memperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 6.447 – 6.529 hari ini.
Dia menunjukkan indikator MFI optimized naik terbatas dan indikator RSI optimized masih cenderung turun.
“Pada periode weekly terlihat indikator MFI optimized masih cenderung naik dan indikator RSI optimized rawan koreksi,” tulis Tasrul dalam riset harian, Selasa (12/10/2021).
