Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) tercatat telah terkoreksi 15,91 persen sepanjang tahun berjalan 2021.
Dengan kinerja saham ini, Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas memperkirakan saham BRPT berpeluang tipis kembali ke zona hijau pada sisa tahun ini.
"Saat ini pergerakan dalam jangka menengahnya cenderung sideways dan dalam jangka pendek dalam tren penurunan," kata Sukarno, Selasa (12/10/2021).
Sukarno menyebut, investor bisa melakukan trading buy terhadap saham BRPT. Namun, dia menyarankan investor untuk tetap memperhatikan momentum teknikal saat akan masuk ke saham ini.
Menurutnya, kinerja emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu ini berpeluang melanjutkan tren peningkatan kinerja di semester II/2021.
"Hal ini seiring kenaikan harga minyak yang memicu kenaikan harga jual produk-produk kimia dan didukung peningkatan permintaan juga," ucapnya.
Baca Juga
Selain itu, katalis positif lainnya menurut Sukarno adalah ekspansi yang telah dilakukan perseroan. Menurutnya, hal ini akan meningkatkan kinerja BRPT.
Sebelumnya, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan saat ini pergerakan saham Barito Pacific sudah berada di akhir koreksinya.
"Meskipun dari sisi indikator MACD dan stochastic masih menunjukkan adanya rawan koreksi, tetapi, sudah relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali," tutur Herditya.
Sebagai informasi, saham BRPT ditutup flat, atau tidak bergerak di level Rp925 per saham pada perdagangan Selasa (12/10/2021). Saham BRPT diperdagangkan di rentang harga Rp905-Rp955.
Herditya merekomendasikan bagi investor yang ingin masuk ke saham ini, untuk membeli saat pelemahan atau buy on weakness (BoW). Investor disarankan menjaga support pada level Rp800.
"Selama masih berada di atas level tersebut, maka BRPT diperkirakan berpeluang menguat kembali paling tidak menguji ke Rp970-Rp1.030," ucap dia.
Senada dengan Herditya, Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki Yamani menyarankan bagi investor yang ingin masuk ke saham BRPT untuk BoW di area Rp800-Rp900, dengan target terdekat Rp1.100-Rp1.140.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.