Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Barito (BRPT) Berpeluang Rebound, Ini Rekomendasi Analis

Investor yang ingin masuk ke saham BRPT disarankan untuk membeli saat pelemahan atau buy on weakness (BoW).
Wisma Barito Pacific, kantor pusat PT Barito Pacific Tbk./barito-pacific.com
Wisma Barito Pacific, kantor pusat PT Barito Pacific Tbk./barito-pacific.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) tercatat telah terkoreksi 17,27 persen sepanjang tahun.

Menilai kinerja ini, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, dilihat dari sisi teknikalnya, pihaknya memperkirakan saat ini pergerakan saham Barito Pacific sudah berada di akhir koreksinya.

"Meskipun dari sisi indikator MACD dan stochastic masih menunjukkan adanya rawan koreksi, tetapi, sudah relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali," kata Herditya dihubungi Bisnis, Selasa (12/10/2021).

Sebagai informasi, hingga pukul 14.18 WIB, saham BRPT tercatat terkoreksi 20 poin atau 2,16 persen ke harga Rp905 per saham. Saham BRPT diperdagangkan di rentang Rp905-Rp930 pada perdagangan Selasa (12/10/2021).

Herditya merekomendasikan bagi investor yang ingin masuk ke saham ini, untuk membeli saat pelemahan atau buy on weakness (BoW). Investor disarankan memperhatikan support pada level Rp800.

"Selama masih berada di atas level tersebut, maka BRPT diperkirakan berpeluang menguat kembali paling tidak menguji ke Rp970-Rp1.030," ucap dia.

Sebagai informasi, emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu ini berhasil membukukan laba bersih pada semester I/2021, seiring dengan naiknya pendapatan.

Dalam laporan keuangan per Juni 2021, BRPT membukukan pendapatan US$1,55 miliar atau setara dengan Rp22,62 triliun (kurs Jisdor Rp14.542 per dolar AS pada 30 Juni 2021). Pendapatan tersebut naik 40,93 persen year on year (yoy) dari US$1,1 miliar per Juni 2020.

BRPT tercatat berhasil membalikkan rugi bersih menjadi laba bersih. Perseroan mencatatkan laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$95,49 juta atau sekitar Rp1,38 triliun. Laba bersih tersebut berbalik dari sebelumnya rugi bersih US$14,53 juta pada semester I/2020.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Saumi
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper