Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melesu setelah kemarin melesat 13 persen lebih seiring dengan prospek pemulihan ekonomi.
Pada perdagangan Jumat (8/10/2021) sesi I, saham UNVR koreksi 0,62 persen atau 30 poin menjadi Rp4.800. Total transaksi mencapai Rp244,72 miliar. Kapitalisasi pasar UNVR sejumlah Rp183,12 triliun, dengan valuasi PER 30,06 kali.
Sebelumnya, analis menilai saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berhasil rebound keluar dari pola falling wedge. Henan Putihrai Sekuritas merekomendasikan hold pada saham UNVR.
Saham emiten barang konsumer ini ditutup menguat 13,11 persen atau 530 poin ke level Rp4.830 pada perdagangan Kamis (7/10/2021).
Harga UNVR sempat berada di level tertinggi sebesar Rp5.050 pada perdagangan sesi I kemarin. Di sepanjang hari perdagangan ini, saham UNVR bergerak di rentang Rp4.300-Rp5.050.
Analis Teknikal Henan Putihrai Sekuritas Mayang Anggita menjelaskan secara teknikal saham UNVR berhasil rebound dari pola falling wedge.
Baca Juga
"Setelah terdeteksi RSI positive divergence, UNVR akhirnya berhasil rebound keluar dari pola falling wedge," papar Mayang kepada Bisnis, Kamis (7/10/2021).
Lebih lanjut, Mayang menjelaskan saat ini UNVR berhasil memenuhi tugas untuk menutup gap di level Rp5.000 dengan volume perdagangan yang cukup signifikan dibanding hari sebelumnya.
Pada perdagangan hari ini, tercatat volume saham yang ditransaksikan mencapai 250,9 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,20 triliun.
"Tugas utama UNVR adalah melewati rintangan previous High Rp5.250, sebelum sampai pada target selanjutnya, yaitu high price Juni lalu di angka Rp6.000," pungkasnya.
Oleh karena itu, UNVR akan menguji di level resistance Rp5.250 sampai Rp6.000. Sementara, support terdekat saat ini berada pada lower channel jangka panjang di seputaran Rp4.400.
Sementara itu, pergerakan saham UNVR sejak awal pekan konsisten di zona hijau tetapi dalam laju yang lebih moderat pada rentang 2,89 persen–4,27 persen.
Dari sisi kinerja keuangan, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Pebe Persia menjelaskan dengan menurunnya jumlah kasus Covid-19 dan pelonggaran PPKM, pihaknya memperkirakan kinerja UNVR akan membaik pada 2022 mendatang.
Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan pendapatan UNVR tumbuh 6,5 persen year on year (yoy) menjadi Rp42,1 triliun. Sementara laba bersihnya naik 3,6 persen you menjadi Rp5,7 triliun.
Gross profit margin dan net profit margin diperkirakan akan tumbuh masing-masing sebesar 50,2 persen dan 13,5 persen pada tahun depan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.